Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan sebanyak 3.638 ekor sapi sembuh dari PMK, seiring dioptimalkan penanganan penularan dan penyebaran virus ternak tersebut.
"Walaupun belum sepenuhnya mencapai angka nol, kami terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan kasus PMK ini," kata Ketua Satgas Penanganan PMK Provinsi Kepulauan Babel Naziarto di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan berdasarkan data kasus PMK terbaru, total ternak yang terpapar PMK sebanyak 4.092 ekor yang terdiri atas 3.813 ekor sapi dan 280 ekor kambing tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.
Dari angka tersebut, 3.638 ekor sapi atau 95,44 persen dinyatakan sembuh, 106 ekor dipotong paksa, 29 ekor mati, sedangkan 39 ekor diantaranya masih sakit. Sementara itu, 273 ekor kambing atau 97,5 persen telah sembuh dari PMK, 6 ekor dipotong paksa dan 1 ekor mati.
"Alhamdulillah, kami bersama pemerintah kabupaten/kota mampu menekan angka kasus PMK ini dan akan terus dilakukan pencegahan untuk membebaskan Babel dari PMK," ujarnya.
Naziarto yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Babel itu menyatakan beberapa upaya pencegahan dan penanganan kasus PMK, antara lain dengan menjaga perlintasan dari darat dan laut dengan melakukan biosecurity dan pembatasan lalu lintas hewan dari luar daerah.
Selain itu, Pemprov bersama pemkab/pemkot terus melakukan kegiatan disinfeksi kandang secara rutin di setiap peternakan rakyat, rutin melakukan KIE yakni komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat dan peternak.
"Kami juga melakukan pengobatan bagi hewan ternak yang sakit, seperti memberikan vitamin untuk peningkatan imunitas dan melakukan penandaan serta pendataan ternak melalui aplikasi identik PKH dan vaksinasi ternak berisiko," ujarnya.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Republik Indonesia Jarwansyah mengapresiasi pencapaian Babel dalam upayanya untuk menurunkan kasus PMK ini.
"Angka kesembuhan cukup tinggi, yakni di atas 95 persen dan harapan kami bisa menjadi nol kasus PMK," katanya.