Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan Kota Pangkalpinang pada Oktober 2019 mengalami deflasi 0,02 persen, atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 145,61 pada September 2019 menjadi 145,58.

"Tingkat inflasi tahun kalender Januari – Oktober tahun ini 2,76 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2019 terhadap Oktober 2018 sebesar 4,68 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan deflasi terjadi di ibukota provinsi ini, karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh menurunnya indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan 0,02 persen, sandang 0,12 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,41 persen.

"Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,21 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,25 persen," ujarnya.

Menurut dia beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2019 diantaranya tarif angkutan udara, cabai merah, ikan selar, kangkung, sawi hijau, bayam, telur ayam ras, ikan bulat, bawang putih, dan ikan hapau.

Sementara itu, komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain cumi-cumi, akan tongkol, ikan kerisi, bawang merah, ikan dencis, air kemasan, ikan tenggiri, ikan ekor kuning, udang basah, dan tarif angkutan laut.

"Pada bulan lalu air kemasan mengalami kenaikan, karena ketersediaan air mengalami penurunan selama musim kemarau," katanya.

Ia menambahkan pada Oktober 2019 dari tujuh kelompok pengeluaran, tiga kelompok memberikan sumbangan inflasi dan empat kelompok memberikan andil terhadap deflasi.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,001 persen, kelompok sandang sebesar 0,005 persen, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen.

"Kelompok yang memberikan andil inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,005 persen, terakhir kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019