LSM Laskar Hijau Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan survei awal rencana pengembangan geopark dengan meninjau hamparan "geodiversity" atau bebatuan di Pantai Bembang Desa Pebuar dan Pantai Jerangkat Desa Ketap, Kabupaten Bangka Barat.
"Peninjauan ke lapangan ini merupakan langkah awal untuk melihat secara langsung jenis batuan yang ada di beberapa titik lokasi untuk pengembangan geopark," kata Ketua LSM Laskar Hijau, Wahyudi di Mentok, Rabu.
Laskar Hijau beserta rombongan berangkat menuju lokasi bersama ahli geologi Sober dan pelaksana tugas Kepala KPHP Rambat Menduyung, Ardianeka.
Penelitian awal itu untuk mendapatkan gambaran singkat tentang formasi dan jenis bebatuan yang ada di dua lokasi pantai tersebut dan menurut ahli geologi dua lokasi yang didatangi cukup menarik.
"Dengan hasil awal itu, ke depan perlu dilakukan kajian lebih rinci sebagai syarat untuk memenuhi unsur-unsur sebuah kawasan cagar alam atau geoheritage," katanya.
Untuk penelitian detail, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan beberapa instansi dan pakar, antara lain dengan Universitas Pajajaran dan Badan Geologi ESDM.
"Setelah penelitian awal ini akan ada penelitian detail yang akan dilakukan Prof Mega selaku Ketua Riset Geopark UNPAD dan ahli dari Badan Geologi ESDM," katanya.
Menurut dia, geopark merupakan warisan yang harus dilestarikan dan LSM Laskar Hijau akan terus melakukan pengawasan, pendampingan untuk mewujudkan kawasan itu sebagai geopark.
Selain sebagai awal pembangunan geopark Bangka Barat, survei awal yang dilaksanakan sehari penuh itu juga sebagai salah satu tahapan persiapan sebelum pelaksanaan seminar nasional yang akan dilaksanakan LSM Laskar Hijau pada akhir November dengan mengangkat tema tentang Geopark Bangka Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Peninjauan ke lapangan ini merupakan langkah awal untuk melihat secara langsung jenis batuan yang ada di beberapa titik lokasi untuk pengembangan geopark," kata Ketua LSM Laskar Hijau, Wahyudi di Mentok, Rabu.
Laskar Hijau beserta rombongan berangkat menuju lokasi bersama ahli geologi Sober dan pelaksana tugas Kepala KPHP Rambat Menduyung, Ardianeka.
Penelitian awal itu untuk mendapatkan gambaran singkat tentang formasi dan jenis bebatuan yang ada di dua lokasi pantai tersebut dan menurut ahli geologi dua lokasi yang didatangi cukup menarik.
"Dengan hasil awal itu, ke depan perlu dilakukan kajian lebih rinci sebagai syarat untuk memenuhi unsur-unsur sebuah kawasan cagar alam atau geoheritage," katanya.
Untuk penelitian detail, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan beberapa instansi dan pakar, antara lain dengan Universitas Pajajaran dan Badan Geologi ESDM.
"Setelah penelitian awal ini akan ada penelitian detail yang akan dilakukan Prof Mega selaku Ketua Riset Geopark UNPAD dan ahli dari Badan Geologi ESDM," katanya.
Menurut dia, geopark merupakan warisan yang harus dilestarikan dan LSM Laskar Hijau akan terus melakukan pengawasan, pendampingan untuk mewujudkan kawasan itu sebagai geopark.
Selain sebagai awal pembangunan geopark Bangka Barat, survei awal yang dilaksanakan sehari penuh itu juga sebagai salah satu tahapan persiapan sebelum pelaksanaan seminar nasional yang akan dilaksanakan LSM Laskar Hijau pada akhir November dengan mengangkat tema tentang Geopark Bangka Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019