Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan mengakui Puskesmas Simpang Rimba kesulitan mendapatkan air bersih dan telah menjadi atensi DPRD untuk segera diselesaikan.

"Kami dipanggil Komisi I masalah biasa, yakni masalah air dan menjadi perhatian dan atensi bagi Puskesmas Simpang Rimba untuk segera di selesaikan," kata Kepala Dinkes Bangka Selatan, Supriyadi di Toboali,Selasa usai menghadiri panggilan Komisi I DPRD Bangka Selatan.

Ia mengakui permasalahan air ini sudah diupayakan untuk diselesaikan dan Dinkes Basel sudah dua kali melakukan pengeboran, namun pelaksana menyerah karena tidak menemukan air.

"Bukan kami tidak ada upaya, bahkan kami sudah dua kali ngebor, sampai sampai penyedia jasa angkat tangan pak saya gak sanggup, karena tidak menemukan air dan batu yang sangat keras tidak bisa ditembus. Hal ini juga dibenarkan oleh kepala puskesmas," katanya.

Selain itu, pihaknya juga sudah mencari solusi dengan menarik pipa ke bukit nenek untuk mengalirkan air, namun masalahnya meliwati desa habis di masyarakat, ketika sampai puskesmas kecil.

"Namun beberapa kekurangan itu sudah diatasi, Kepala Puskesmas juga sudah mengusahakan dengan beli, akan tetapi beli kan tidak bisa seterusnya," katanya.

Sedangkan, untuk rawat inap yang hendak ditutup itu tidak jadi, lantaran mengingat jarak dari sebagian ke payung jauh maka wacana tersebut batal.

"Memang kami ada wacana menutup, namun karena terkendala jarak pelayanan kami dari sebagin ke payung, maka rawat inap tetap kami hidupkan dan akan kami penuhi sumber tenaga dan lain lain," kata dia.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019