Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan penghimpunan dana masyarakat di provinsi penghasil bijih timah itu selama 2019 mencapai Rp20,61 triliun atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Sejak Januari hingga September tahun ini, uang tunai keluar masuk dari BI sekitar Rp6 triliun atau naik sekitar 81,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Babel, Tantan Heroika di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan lonjakan perputaran uang tunai ini, karena aktivitas ekonomi masyarakat dan adanya pengalihan pengelolaan kas titipan di Belitung yang semula dikelola oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumatera Selatan menjadi tanggung jawab BI Provinsi Kepulauan Babel.

"Meski ada lonjakan, namun perputaran uang di Babel hingga September tahun ini mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya," ujarnya.

Menurut dia pada usia Babel ke-19 yang jatuh pada 21 November terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, sebagai dampak melambatnya perekonomian global dunia, faktor dari perang dagang Amerika Serikat dan China.

"Penurunan ekonomi dunia ini, berimbas langsung terhadap harga-harga komonditi andalan Babel seperti timah dan lada begitu pula sawit dan karet, belum lagi investasi yang mengalami perlambatan, sehingga tahun ini kendati ekonomi tumbuh, tetapi melambat," ujarnya.

Ia menambahkan pada 2020 Babel dihadapi tantangan cukup berat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu harus ada terobosan-terobosan yang dilakukan seperti hilirisasi timah, lada dan komoditi lainya.

"Mudah-mudahan dengan terobosan yang dilakukan pemerintah provinsi ini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat daerah ini," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019