Kaum perempuan di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diminta aktif dan masif dalam membumikan gerakan mencegah "stunting" (kekerdilan pada anak).

"Perempuan menjadi kunci dalam upaya untuk menurunkan angka prevalansi anak balita kerdil atau stunting, kami berharap para perempuan yang tergabung dalam kepengurusan PKK proaktif dan bersama-sama agar derajat kesehatan semakin meningkat," kata Bupati Bangka Barat, Markus di Mentok, Jumat.

Menurut dia, para perempuan perlu terus didorong agar lebih aktif dalam upaya mencegah terjadinya stunting akibat kurang gizi termasuk memperbaiki perilaku hidup bersih dan sehat.

Isu stunting merupakan persoalan yang tak bisa dianggap sepele dan harus ditangani bersama-sama antara pemerintah, organisasi kemasyarakatan dan seluruh warga.

Menurut dia, selama ini Bangka Barat sudah berupaya keras dalam menangani stunting, terbukti dengan penghargaan dari Kemendagri sebagai kabupaten dengan inovasi terbaik menangani stunting.

"Stunting bukan hanya soal makanan, tetapi ada faktor lain, misalnya pernikahan dini, untuk itu saya berpesan para pengurus PKK Bangka Barat menggiatkan edukasi cegah pernikahan dini dan perceraian," katanya.

Markus berharap pengurus PKK menjalankan program dan kegiatan positif agar dapat menciptakan keharmonisan bagi keluarga serta mengharumkan daerah melalui berbagai prestasi.

"Stunting sebagai salah satu pekerjaan rumah yang besar dan harus diintervensi agar mampu ditekan jumlahnya," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019