Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di Babel hingga September 2019 tumbuh membaik, terlihat dari pertumbuhan kredit yang meningkat hingga 18,2 persen.

"Kredit tumbuh meningkat jauh dari rata-rata nasional yang hanya 8 persen. Meski peningkatan ini tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat, namun ini menunjukkan kinerja IJK di Babel tumbuh membaik," kata Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Region 7, Zulfikar, di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan, hingga September 2019, OJK mencatat total aset perbankan tumbuh 6,34 persen (yoy) atau Rp 21,2 triliun. Dan dana pihak ketiga (DPK) perbankan tumbuh 9,42 persen atau Rp 20,2 triliun.

Untuk pertumbuhan kredit atau pembiayaan, tumbuh 18,2 persen atau Rp 14,9 triliun. Begitu juga kinerja perkreditan tumbuh membaik dengan NPL 2,63 persen atau dibawah 5 persen.

Sedangkan fungsi intermediasi perbankan 73,88 persen, piutang pembiayaan turun 8,9 persen atau Rp 2,54 triliun. Kinerja pembiayaan (NPF) membaik di 2,4 persen atau dibawah 5 persen.

"Pertumbuhan kredit yang meningkat meski tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi, disebabkan beberapa faktor seperti serapan anggaran di pemerintah yang belum optimal," ujarnya.

Zulfikar menambahkan, ada hal menarik  terhadap pertumbuhan kredit yang meningkat, yakni dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 9,24 persen. Ini mengartikan bahwa daya beli masyarakat juga semakin meningkat.

Pertumbuhan kredit dilihat dari dua indikator. Pertama, jika uang di masyarakat digunakan untuk kebutuhan sektor produktif, maka pertumbuhan ekonomi akan bergerak, namun jika uang itu digunakan untuk sektor konsumtif, maka tidak akan ada pertumbuhan ekonominya, yang bergerak hanya daya beli saja.

Sekarang pemerintah berupaya bagaimana kebutuhan produktif itu meningkat, salah satunya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehingga ada pergerakan di sektor produktif yang tujuannya agar pertumbuhan ekonomi masyarakat bisa tumbuh  mencapai 4-5 persen.

"Indikator kedua adalah NPL yang dibawah lima persen. Jika NPL dibawah lima persen, membuktikan bahwa kredit macet sangat kecil dan ini cukup baik, sehingga akan menarik perbankan swasta untuk berekspansi di Babel," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019