Pangkalpinang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel-Babel mencatat berdasarkan data survei literasi inklusi keuangan Indonesia, tingkat literasi keuangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sebesar 62,34 persen dengan tingkat inklusi keuangan 79,48 persen.
Analis Deputi Direktur OJK Sumsel-Babel, Wahyu Krisnanto mengatakan melihat hasil survei tersebut, keinginan masyarakat berinvestasi cukup tinggi sehingga harus ada peran pemerintah melalui BEI dan OJK untuk terus mengedukasi masyarakat.
Beberapa tahun lalu ada suatu entitas investasi yang booming di nasional, dan OJK melihat berkembang biak pesatnya investasi tersebut di Babel sehingga disinilah peran penting sinergi BEI dan OJK membantu dan mengidentifikasi serta mengedukasi masyarakat seperti apa ciri-ciri produk investasi ilegal itu.
Dan seusai data OJK tahun 2017-2023 total kerugian masyarakat terhadap investasi ilegal atau investasi bodong itu Rp 139 triliun. Jika diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur, uang tersebut bisa membangun ribuan banyak jalan tol dan sekolah serta banyak sekali objek yang dapat dibangun untuk memberi dampak ekonomi ke masyarakat.
"Namun pada kenyataannya memang uang itu dicuci oleh para pelaku investasi ilegal dan saat ini penanganannya tidak bisa secara tepat karena ada keterbatasan kewenangan perundang-undangan," ujarnya.
Namun sekarang sudah ada jalan keluarnya dengan Undang-undang Nomor 04 tahun 2023 tentang Pengembangan dan penguatan sektor keuangan. Disitu terdapat asas baru dimana OJK bersama industri terkait dan pemerintah seperti Polri, Kejaksaan dan TNI membuat satgas pemberantasan aktifitas keuangan ilegal (satgas pasti).
Untuk pencegahan saja tidak cukup, harus ada tindakan penanganan yang berimplikasi pidana dan satgas pasti bisa mengambil peran melakukan tindakan seperti setiap saat kini OJK dengan Kemenkominfo RI melalui digital surveilens terus menghentikan investasi-investasi dan pinjol ilegal yang merugikan masyarakat
"Namun selama masih ada sisi permintaan masyarakat yang menginginkan pinjol ilegal, maka investasi ilegal juga akan terus muncul.Meski demikian OJK dan BEI optimis akan semakin memberi literasi dan edukasi ke masyarakat," ujarnya.
