Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, melatih dua kelompok petani lada melalui Sekolah Lapangan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (SLPHT) agar lebih terampil dalam mengelola komoditas perkebunan unggulan tersebut.

"Untuk tahun ini kami gandeng dua kelompok tani dengan pelatihan selama empat bulan atau 16 kali pertemuan dengan mendatangkan pemandu lapangan dari Sungailiat dan provinsi," ujar Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Barat, Saukani di Muntok, Selasa.

Ia menjelaskan, dua kelompok tani tersebut terdiri dari kelompok tani lada Desa Beruas, Kecamatan Kelapa dan Kelompok tani Desa Airbelo, Kecamatan Muntok dengan jumlah anggota masing-masing kelompok tani sebanyak 25 orang.

Menurutnya, pelatihan melalui SLPHT ini dimaksudkan agar para petani bisa mengenali sejak dini gejala penyuakit dan hama yang kemungkinan menyerang tanaman lada miliknya sehingga bisa diantisipasi jangan sampai menyebar.

"Selama ini penyakit kuning, busuk pangkal batang, dan jamur menjadi kendala tersendiri bagi petani, berbagai penyakit tersebut harus diantisipasi sejak awal agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar," kata dia.

Ia mencontohkan penyakit busuk pangkal batang harus ditangani dengan cepat karena penyakit tersebut akan membuat tanaman mati hanya dalam jangka waktu paling lama 15 hari dan penyakit lada jenis ini juga cepat menular ke tanaman lain.

"Penyakit dominan tanaman lada ini harus diketahui sampai detail oleh para petani agar mereka siap melakukan antisipasi lebih awal," katanya.

Sebagai upaya pencegahan awal, kata dia, sejak persiapan sebelum penanaman harus dilakukan antisipasi, seperti persiapan lubang tanam, penggunaan junjung, sanitasi kebun jangan terlalu lembab, drainase bagus, menjaga kelembaban dan pengaturan sinar matahari.

"Yang paling utama adalah penggunaan bibit sehat yang dianjurkan, seperti bibit lada lampung daun kecil dan daun lebar dan merapen daun lebar, bibit itu akan lebih memberikan jaminan lebih tahan terhadap berbagai jenis penyakit," katanya.

Selain menjalankan SLPTH, kata dia, pemkab juga melaksanakan pelatihan organisme pengganggu tanaman lada yang melibatkan perwakilan anggota kelompok tani dari lima kecamatan dengan pemandu dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan kabupaten setempat.

Kami sudah menjadwalkannya yang sudah kami mulai sejak Kamis (14/8) di BPP Kecamatan Kelapa, dilanjutkan Kamis (21/8) di BPP Muntok, Senin (25/8) di BPP Kecamatan Simpang Teritip, Selasa (26/8) di BPP Kecamatan Tempilang dan terakhir di BPP Kecamatan Jebus pada Senin (1/9), kata dia.

Pada pelatihan tersebut, menurut dia, akan diwakili oleh sebanyak 20 orang dari anggota kelompok tani setempat agar lebih memahami penyakit lada yang menjadi tantangan utama petani selama ini.

"Pada dasarnya kami menganjurkan para petani untuk memakai bibit sehat yang bersegel biru untuk antisipasi pertama, setelah itu perawatan, drainase, penyinaran juga harus diperhatikan untuk meningkatkan produksi lada lokal yang selama ini cukup terkenal dan menguasai pasar internasional dengan sebutan 'muntok white pepper'," kata dia.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014