Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mendengarkan langsung aspirasi masyarakat Desa Tanjung Sangkar dan Kumbung yang mengeluhkan aktivitas trawl yang telah merugikan nelayan daerah itu.

"Masalah trawl ini sudah berlarut larut, tadi kami bersama Wadir Polair dan Danlanal serta Kapolres Basel bertemu masyarakat untuk menyerap aspirasi nelayan untuk mendengar langsung dan berusaha mengatasi masalah tersebut," kata dia di Toboali, Rabu.

Menurut dia, dengan menyerap langsung aspirasi masyarakat diharapkan mendapatkan hasil yang maksimal sebelum penertiban dilakukan.

"Rencana penertiban ini melibatkan masyarakat agar hasil operasi optimal, karena petugas memiliki keterbatasan informasi," kata dia.

Ia berharap masyarakat nelayan, khususnya Kumbung dan Tanjung Sangkar berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya dengan memberikan informasi lokasi dan waktu beroperasinya kapal trawl.

"Jadi sekarang bukan saatnya kita mengeluh, karena dengan datangnya ke Tanjung Sangkar kami serius untuk menyelesaikan permasalahan ini, untuk itu kami minta masyarakat ikut membantu, karena selama ini petugas juga sudah bekerja," katanya. 

Tokoh Agama Desa Tanjung Sangkar dan Kumbung, H Samsul Bahri mengatakan sampai saat ini kurang lebih ada 80 unit trawl beraktivitas di perairan Kecamatan Lepar Pongok. 

"Dengan adanya gubernur turun langsung dengan membentuk tim yang melibatkan masyarakat dapat membuat permasalahan ini menjadi tuntas, untuk itu, sebagai perwakilan masyarakat kami mengucapkan terima kasih kepada pak Erzaldi dan Danlanal serta Polair yang bersedia membantu," kata dia.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019