Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membentuk pos dan siagakan dua unit kapal guna mempermudah pengawasan dan penertiban aktivitas jaring trawl di Perairan Kecamatan Lepar Pongok.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan di Toboali, Rabu mengatakan melibatkan masyarakat Desa Tanjung Sangkar dan Kumbung dalam tim penertiban trawl di daerah itu agar maksimal.

"Selama ini kan petugas sudah bekerja optimal, namun masih saja terus berulang, untuk itu sekarang kami libatkan masyarakat nelayan agar bersama sama bekerja, karena informasi yang diterima petugas terbatas," kata dia.

Ia mengatakan dari hasil pertemuan dengan masyarakat disepakati bahwa di perairan Kecamatan Pulau Lepar Pongok tidak boleh ada aktivitas trawl.

"Sebetulnya semua perairan tidak boleh ada trawl namun kita kewalahan jika mengawasi semuanya, namun tadi telah disepakati di perairan sembilan pulau di Wilayah Kecamatan Lepar Pongok tidak boleh ada aktivitas trawl," katanya.

Ia mengatakan sangat banyak kerugian yang diakibatkan penggunaan jaring trawl bukan hanya terumbu karang, ikan dan biota laut lainnya saja yang rusak, namun alat tangkap nelayan bukan trawl juga bisa hancur.

"Tadi disampaikan keluhan para nelayan setiap 7 jaring kepiting menghabiskan enam juta rupiah , jadi sekali menaruh jaring dilaut hancur akibat trawl berapa kerugian nelayan selama ini dan itu bukan hanya satu orang," kata dia.

Ia juga mengatakan Pemprov Babel sudah sepakat dengan forkominda bersama masyarakat untuk membentuk tim dan saat ini sudah siap bergerak untuk bertugas.

"Sebelum melakukan penertiban, Besok lusa kami akan melaksanakan sosialisasi bahaya trawl di tiga lokasi yang masih menggunakan trawl, yakni pulau tinggi, pulau panjang dan sadai, setelah sosialisasi masih juga beroperasi akan kami tindak tegas minimal alat tangkapnya akan kami sita," kata dia.

Untuk memperlancar tugas tim dilapangan, Pemprov Babel mensiagakan dua kapal dari DKP Babel yang akan ditempatkan di Tanjung Sangkar.

"Kapal sudah siaga jadi sudah bisa bergerak, namun kami akan menyurati pak menteri untuk meminta bantuan armada, namun menunggu dari Batam kan lama, jadi kita optimalkan saja yang ada saat ini sementara waktu," kata dia.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019