Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mendesain interior ruang VIP Bandara Depati Amir Pangkalpinang bernuansa melayu, guna mempromosikan budaya masyarakat di bumi serumpun sebalai itu.
"Saat ini kami sedang menyusun desain interior ruangan VIP di Bandara Depati Amir dan ditargetkan selesai awal 2020 nanti," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Babel, K.A Tajuddin di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan konsep bandara bernuansa melayu ini, sebagai media yang efektif dan efisien untuk mempromosikan seni budaya, pariwisata kepada pejabat negara, pemerintah daerah luar daerah yang melakukan kunjungan kerja ke pulau penghasil bijih timah nomor dua terbesar dunia ini.
Selain itu, bandara bernuansa melayu ini juga sebagai upaya memperkenalkan kepada wisatawan domestik dan mancanegara, masyarakat Bangka Belitung sangat kental dengan identitas budayanya, sehingga mereka mudah mengenali kebudayaan daerah ini.
"Kita siapkan ruang rapat, karena Gubernur sering memanfaatkan waktu melakukan pertemuan penting dan mendadak pada saat keberangkatan atau kedatangan di bandara," ujarnya.
Menurut dia, dalam gedung bandara tersebut terdapat ruangan VVIP, VIP1 dan VIP2 yang akan melengkapi seperti ruang rapat yang multifungsi untuk video conference, jumpa pers dan media center, ruang tunggu, ruang istirahat, musholla, toilet, hingga pantry.
"Kita berharap upaya ini dapat lebih memperkenalkan kebudayaan dan pariwisata Bangka Belitung ke seluruh penjuru dunia," katanya.
Ia menambahkan apabila proses pelaksanaan sudah berjalan maka pihaknya akan segera merumuskan draft peraturan gubernur yang mengatur tentang pihak-pihak yang berhak memanfaatkan fasilitas VIP bandara, terutama ruang VVIP, VIP1 dan VIP2. Dengan demikian, tidak semua orang bisa memakai ruang tersebut.
"Untuk VVIP misalnya khusus Menteri setingkat ke atas, begitu juga dengan VIP1 dan VIP2 yang akan kita rumuskan siapa saja yang boleh menggunakannya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Saat ini kami sedang menyusun desain interior ruangan VIP di Bandara Depati Amir dan ditargetkan selesai awal 2020 nanti," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Babel, K.A Tajuddin di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan konsep bandara bernuansa melayu ini, sebagai media yang efektif dan efisien untuk mempromosikan seni budaya, pariwisata kepada pejabat negara, pemerintah daerah luar daerah yang melakukan kunjungan kerja ke pulau penghasil bijih timah nomor dua terbesar dunia ini.
Selain itu, bandara bernuansa melayu ini juga sebagai upaya memperkenalkan kepada wisatawan domestik dan mancanegara, masyarakat Bangka Belitung sangat kental dengan identitas budayanya, sehingga mereka mudah mengenali kebudayaan daerah ini.
"Kita siapkan ruang rapat, karena Gubernur sering memanfaatkan waktu melakukan pertemuan penting dan mendadak pada saat keberangkatan atau kedatangan di bandara," ujarnya.
Menurut dia, dalam gedung bandara tersebut terdapat ruangan VVIP, VIP1 dan VIP2 yang akan melengkapi seperti ruang rapat yang multifungsi untuk video conference, jumpa pers dan media center, ruang tunggu, ruang istirahat, musholla, toilet, hingga pantry.
"Kita berharap upaya ini dapat lebih memperkenalkan kebudayaan dan pariwisata Bangka Belitung ke seluruh penjuru dunia," katanya.
Ia menambahkan apabila proses pelaksanaan sudah berjalan maka pihaknya akan segera merumuskan draft peraturan gubernur yang mengatur tentang pihak-pihak yang berhak memanfaatkan fasilitas VIP bandara, terutama ruang VVIP, VIP1 dan VIP2. Dengan demikian, tidak semua orang bisa memakai ruang tersebut.
"Untuk VVIP misalnya khusus Menteri setingkat ke atas, begitu juga dengan VIP1 dan VIP2 yang akan kita rumuskan siapa saja yang boleh menggunakannya," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019