Jakarta (ANTARA Babel) - Kementerian Sosial menargetkan hingga akhir 2013 membentuk lagi sebanyak 34 Kampung Siaga Bencana di daerah rawan bencana alam sehingga menjadi 153 unit.
"Sejak 2010 hingga 2012 sudah dibentuk 119 Kampung Siaga Bencana, dan akan ditambah pada 2013 menjadi 153," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Margowiyono di Jakarta, Selasa.
Wilayah Indonesia berada pada posisi yang sangat rentan terhadap bencana alam baik gempa bumi, tsunami, gunung meletus maupun bencana akibat dampak perubahan iklim seperti banjir dan tanah longsor
Kampung Siaga Bencana adalah program Kementerian Sosial untuk memberdayakan warga di suatu daerah rawan bencana agar mereka memahami dan dapat meminimalisasi serta mengantisipasi dampak bencana tersebut sejak dini.
Setiap Kampung Siaga Bencana diperkuat dengan lumbung sosial yaitu kelengkapan kebutuhan dasar seperti lauk pauk, kebutuhan perempuan dan anak, "family kit" dan kebutuhan lainnya.
"Warga di daerah Kampung Siaga Bencana harus siap menghadapi berbagai bencana alam di daerahnya karena mereka juga dilatih bagaimana menyelamatkan diri," tambah Margowiyono.
Diharapkan warga tidak lagi menunggu bantuan dari pemerintah saat bencana terjadi tapi bisa menangani secara mandiri saat awal bencana sehingga bisa meminimalisir korban dan dampak bencana.
Menurut Margo, warga yang berada di Kampung Siaga Bencana saat ini siap menghadapi bencana yang kerap terjadi di daerahnya karena selain ada lumbung sosial juga mereka dilatih lewat simulasi bencana.
Karena Kampung Siaga Bencana yang dibentuk Kementerian Sosial hanya contoh, diharapkan daerah yang mempersiapkan diri terutama dalam hal melakukan simulasi
"Karena daerah yang punya Kampung Siaga Bencana, maka daerah yang harus memperkuat masyarakat lewat simulasi maupun sosialisasi lainnya," ujar Margo.
(D016/F002)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Sejak 2010 hingga 2012 sudah dibentuk 119 Kampung Siaga Bencana, dan akan ditambah pada 2013 menjadi 153," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Margowiyono di Jakarta, Selasa.
Wilayah Indonesia berada pada posisi yang sangat rentan terhadap bencana alam baik gempa bumi, tsunami, gunung meletus maupun bencana akibat dampak perubahan iklim seperti banjir dan tanah longsor
Kampung Siaga Bencana adalah program Kementerian Sosial untuk memberdayakan warga di suatu daerah rawan bencana agar mereka memahami dan dapat meminimalisasi serta mengantisipasi dampak bencana tersebut sejak dini.
Setiap Kampung Siaga Bencana diperkuat dengan lumbung sosial yaitu kelengkapan kebutuhan dasar seperti lauk pauk, kebutuhan perempuan dan anak, "family kit" dan kebutuhan lainnya.
"Warga di daerah Kampung Siaga Bencana harus siap menghadapi berbagai bencana alam di daerahnya karena mereka juga dilatih bagaimana menyelamatkan diri," tambah Margowiyono.
Diharapkan warga tidak lagi menunggu bantuan dari pemerintah saat bencana terjadi tapi bisa menangani secara mandiri saat awal bencana sehingga bisa meminimalisir korban dan dampak bencana.
Menurut Margo, warga yang berada di Kampung Siaga Bencana saat ini siap menghadapi bencana yang kerap terjadi di daerahnya karena selain ada lumbung sosial juga mereka dilatih lewat simulasi bencana.
Karena Kampung Siaga Bencana yang dibentuk Kementerian Sosial hanya contoh, diharapkan daerah yang mempersiapkan diri terutama dalam hal melakukan simulasi
"Karena daerah yang punya Kampung Siaga Bencana, maka daerah yang harus memperkuat masyarakat lewat simulasi maupun sosialisasi lainnya," ujar Margo.
(D016/F002)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013