Curah Hujan Deras yang terjadi di Wilayah Kabupaten Bangka Selatan, Jum'at lalu menyebabkan plat duiker di Dusun Harapan Mulia, Desa Keposang, Kecamatan Toboali ambruk.

Pantauan Antara, akibat dari ambruknya Plat Duiker tersebut menyebabkan akses jalan yang menghubungkan Jalan Melayu, Kubu, Pijar Jawa, Dusun Air Bulang menuju ke Toboali terganggu.

"Plat duiker ini ambruk pada Jum'at (27/12) sekira pukul 18.00 Wib dan dimulai dengan retak pada Pukul 17.00 WIB lantaran tidak kuat menampung tekanan air dari hulu, apalagi hujan mulai mengguyur sudah dari siang. Air penuh, jadi tidak bisa menampung lagi, maka ambruk sekitar jam setengah tujuh," kata Warga Setempat, Okta di Toboali, Sabtu sore.

Ia mengatakan dengan ambruknya plat duiker ini membuat tidak bisa tidur pada malam hari, lantaran lokasi rumahnya tidak jauh dari plat duiker yang ambruk.

"Air kemarin meluap sampai ke jalan, jadi saya tidak bisa tidur tadi malam. Waspada siapa tahu kembali terjadi hujan deras dan meluap. Takut rumah roboh rumah kan, berjaga-jaga sambil lihat kondisi di luar rumah," sambung ibu dua anak ini.

Kades Keposang, Rahmad mengatakan robohnya plat duiker tersebut lantaran tak kuat menahan terjangan air dari hulu sungai yang ada di Gunung Muntai. Secara perlahan terjadinya longsor pada dinding alur sungai dan ambruk.

"Sore kemarin ditinjau masih bagus. Cuma memang saya lihat tekanan air sangat kuat dan bergulung, tidak cukup ini menampung. Air sempat sampai ke jalan longsor dinding sungai, karena tak kuat, kena juga ini jembatan," kata dia.

Menurut dia, sudah selayaknya plat duiker itu ditingkatkan menjadi box culvert. Pasalnya jembatan sepanjang 8 meter yang roboh itu tidak kuat lagi untuk menahan tekanan air dari hulu bila sewaktu-waktu terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

"Dulu memang sempat roboh, tahun 2016 cuma waktu itu masih gorong-gorong. Kita tingkatkan menjadi plat duiker pada tahun 2017, pakai ADD karena jalan lingkar desa, habis 60 juta waktu itu. Ini roboh lagi, harus ditingkatkan jadi box culvert," kata dia.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019