Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai impor pada November 2019 mencapai 1,45 juta dolar Amerika Serikat atau mengalami kenaikan 162,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang 0,55 juta dolar AS.

"Impor Januari hingga November 2019 berasal dari impor migas dan nonmigas dengan peran nonmigas mendominasi 65,9 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Babel, Jumat.

Ia mengatakan nilai impor Provinsi Kepulauan Babel pada November 2019 tersebut turun 76,39 persen dibanding November 2018.

Sementara, jumlah nilai impor selama Januari-November 2019 mencapai 14,25 juta dolar AS.

"Untuk periode Januari-November 2019, impor nonmigas mengalami penurunan sebesar 34,76 persen dibanding periode yang sama tahun sebelummya. Dan peran migas terhadap akumulasi impor provinsi penghasil timah ini secara kumulatif juga mengalami penurunan signifikan sebesar 95,95 persen," ujarnya.

Menurut dia, impor nonmigas Januari-November 2019 didominasi oleh mesin-mesin. Sebesar 78,81 persen atau 7,40 juta dolar impor nonmigas Kepulauan Bangka Belitung merupakan golongan ini.

Selanjutnya, nilai impor antrasit yang termasuk dalam golongan bahan bakar mineral 372,9 ribu dolar dengan peran sebesar 3,97 persen, impor kendaraan dan bagiannya 2,88 persen dan produk keramik 2,33 persen.

"Peran lima golongan barang tersebut terhadap impor nonmigas Kepulauan Bangka Belitung sebesar 95,90 persen," katanya.

Ia menambahkan Malaysia bertahan menduduki peringkat pertama dalam peran impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2019. Selama Januari-November 2019, nilai
impor dari Malaysia sebesar 6,64 juta dolar atau berperan 46,58 persen. Singapura sebesar 4,86 juta dolar atau berperan 34,10 persen.

Selanjutnya, Tiongkok, Vietnam dan Thailand menempati posisi ketiga hingga kelima secara berurutan. Selain lima negara tersebut, tidak ada negara lain yang melakukan impor ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Peran nilai impor selama Januari-November 2019 dari kelima negara asal impor ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 100 persen," ujarnya. 
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020