Produksi padi di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung  2019 turun dari 2.436 ton gabah kering giling (GKG)  menjadi 1.500 ton GKG akibat kemarau panjang waktu lalu di daerah itu.

"Dengan turunnya produksi gabah kering petani atau hanya mencapai target 60 persen tersebut tidak mempengaruhi kebutuhan beras karena mendapat pasokan dari luar daerah Bangka Belitung," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Senin.

Menurutnya, menurunnya produksi gabah hasil panen petani dapat dipengaruhi oleh berbagai sebab mulai dari faktor seperti cuaca dan serangan hama penyakit.

Dia mengatakan, pihaknya menargetkan produksi padi  2020 mencapai 2.605 ton dari luas sawah yang disiapkan mencapai 900 hingga 1.000 hektar.

"Sebagian petani sudah mulai menggarap lahan sawahnya meskipun terdapat pula yang belum menggarap karena mundurnya musim tanam," ujarnya.

Tenny Meireni mengatakan, dengan dilakukan penanaman padi saat ini diperkirakan pada April 2020 masuk musim panen sesuai umur padi yang telah mencapai 100 hari.

"Umumnya petani menanam padi jenis inpari 42, inpari 32, inpari 24 atau padi merah dan jenis padi mekongga," katanya.

Untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit kata dia, telah menyiapkan program pengendalian hama terpadu dan sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SLPHT).

"Secara teknis kami menyiapkan petugas penyuluh lapangan untuk berinteraksi membantu persoalan yang dihadapi petani seperti laporan dari lapangan mengenai pengendali organisme pengganggu tumbuhan," katanya.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020