Daging babi di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dipastikan bebas dan belum terdampak virus Afrika Swine Fever (ASF) atau virus demam babi Afrika sehingga aman dikonsumsi masyarakat di daerah itu.
"Kabupaten Belitung bebas dari virus ASF tersebut. Tidak ditemukan sampai saat ini, kami terus memonitor," kata Kepala DKPP Belitung Destika Effelny melalui Kabid Peternakan Suparman di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, petugas kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung sebelumnya telah mengambil sampel di sejumlah peternakan babi, baik melalui darah maupun kotoran.
"Pengambilan sampelnya di sini kemudian dibawa dan diuji ke Lampung hasilnya dikirim kembali ke sini. Sampai pengiriman sampel yang terakhir kemarin hasilnya negatif," ujarnya.
Khusus menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 pihaknya telah turun ke peternakan babi sejak dua minggu lalu guna memastikan kesehatan hewan babi ternak di daerah itu.
"Tidak ada hewan babi yang didatangkan dari luar kami sudah bekerja sama dengan balai karantina memperketat di pintu-pintu masuk pelabuhan," katanya.
Ia mengatakan, di lokasi rumah potong hewan pihaknya juga melakukan pengawasan antemortem yakni sebelum hewan dipotong dan pengawasan posmortem atau setelah hewan tersebut dipotong.
"Kalau memang ada penyakit dari gejala klinis sudah ketahuan," ujarnya.
Ia menyebutkan menjelang perayaan Imlek aktivitas pemotongam babi di rumah potong hewan meningkat mencapai 15-20 ekor per hari dibandingkan hari-hari biasanya hanya lima ekor saja.
"Untuk populasi babi ternak di Belitung diperkirakan mencapai 2.000 ekor dan lokal tidak ada yang didatangkan dari luar daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kabupaten Belitung bebas dari virus ASF tersebut. Tidak ditemukan sampai saat ini, kami terus memonitor," kata Kepala DKPP Belitung Destika Effelny melalui Kabid Peternakan Suparman di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, petugas kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung sebelumnya telah mengambil sampel di sejumlah peternakan babi, baik melalui darah maupun kotoran.
"Pengambilan sampelnya di sini kemudian dibawa dan diuji ke Lampung hasilnya dikirim kembali ke sini. Sampai pengiriman sampel yang terakhir kemarin hasilnya negatif," ujarnya.
Khusus menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 pihaknya telah turun ke peternakan babi sejak dua minggu lalu guna memastikan kesehatan hewan babi ternak di daerah itu.
"Tidak ada hewan babi yang didatangkan dari luar kami sudah bekerja sama dengan balai karantina memperketat di pintu-pintu masuk pelabuhan," katanya.
Ia mengatakan, di lokasi rumah potong hewan pihaknya juga melakukan pengawasan antemortem yakni sebelum hewan dipotong dan pengawasan posmortem atau setelah hewan tersebut dipotong.
"Kalau memang ada penyakit dari gejala klinis sudah ketahuan," ujarnya.
Ia menyebutkan menjelang perayaan Imlek aktivitas pemotongam babi di rumah potong hewan meningkat mencapai 15-20 ekor per hari dibandingkan hari-hari biasanya hanya lima ekor saja.
"Untuk populasi babi ternak di Belitung diperkirakan mencapai 2.000 ekor dan lokal tidak ada yang didatangkan dari luar daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020