Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto mengedukasi masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mengenali gejala pneumonia atau radang paru akut, guna menekan kematian balita yang disebabkan penyakit tersebut.

"Kegiatan advokasi dan edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenali gejala-gejala pneumonia, sehingga penyakit tersebut dapat tertangani dengan cepat," kata Agus Dwi Susanto di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan gejala yang muncul pada pneumonia ini di antaranya demam, lemas, batuk kering, dan sesak atau kesulitan saat bernapas.

"Beberapa kondisi ditemukan lebih berat. Pada orang dengan lanjut usia atau memiliki penyakit penyerta lain, memiliki risiko lebih tinggi untuk memperberat kondisi. Metode transmisi dan masa inkubasi belum diketahui," ujarnya.

Menurut dia berdasarkan investigasi beberapa institusi di Wuhan, sebagian kasus terjadi pada orang yang bekerja di pasar ikan, akan tetapi belum ada bukti yang menunjukkan penularan dari manusia ke manusia.

"Kami menyarankan masyarakat jangan panik, namunb tetap waspada, terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernafas, segera mencari pertolongan ke rumah sakit terdekat," katanya.

Ia mengimbau masyarakat selalu melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata serta setelah memegang instalasi publik," ujarnya.

Sealin itu, mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80 persen handrub.

"Tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin atau batuk. Ketika meiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020