Dua kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dinilai rawan terserang wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah dr Bahrun R Siregar di Koba, Jumat mengatakan dua kecamatan yang dianggap rawan DBD adalah Sungaiselan dan Simpangkatis.

"Pada 2020 sudah ditemukan tiga kasus DBD di Simpangkatis dan beberapa kasus di Sungaiselan, bahkan satu warga meninggal dunia karena DBD," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, kasus DBD di dua kecamatan itu belum masuk kategori endemis karena masih bisa ditangani dengan baik.

"Itu belum masuk endemis karena penanganan terus dilakukan secara cepat dan tepat, hanya saja dibutuhkan prilaku hidup sehat," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir kasus DBD sudah menunjukkan grafik penurunan karena penanganan yang fokus, cepat dan tepat.

"Memang pada 2018 terjadi lonjakan kasus DBD yaitu 181 kasus, namun pada 2019 berhasil ditekan menjadi 87 kasus," ujarnya.

Pihaknya mewaspadai dan melakukan antisipasi cepat penyakit DBD pada 2020 karena situasi cuaca yang cukup ekstrem.

"Musim pancaroba sangat rawan DBD, maka ini mesti kami antisipasi dari awal untuk ditekan dengan melakukan identifikasi kawasan rawan terserang DBD," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020