Toboali, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai mengembangkan investasi hilirisasi pada sektor mineral logam.
"Mineral logam tentu memiliki prospek ekonomi sebagai daerah pertambangan, potensi ini coba digali dan kita tawarkan kepada investor," kata Kepala Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Bangka Selatan Kartikasari di Toboali, Kamis.
Kartika menjelaskan hilirisasi bagian dari kebijakan pemerintah yang mewajibkan kepada pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk meningkatkan nilai tambah mineral dalam kegiatan usaha pertambangan di dalam negeri.
Peningkatan nilai tambah ini dilakukan melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian untuk komoditas tambang mineral logam.
Pemegang IUP dan IUPK tidak boleh melakukan ekspor mineral logam sebelum melakukan peningkatan nilai tambah sesuai amanat Pasal 102 dan 103 UU Minerba.
"Hilirisasi mineral logam ini sudah kita masukkan ke dalam RPJMD dan Rencana Strategi (Renstra)," ujarnya.
Selain investasi hilirisasi mineral logam, pihaknya juga terus mengembangkan hilirisasi produk pertanian dan perikanan.
"Kita membuka ruang investasi kepada para pemilik modal untuk sektor potensial yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi daerah dan pada akhirnya berimbas terhadap kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Kartika mengatakan nilai investasi di daerah itu pada 2023 tercatat sebesar Rp3,1 triliun atau meningkat cukup tinggi dibanding nilai investasi pada 2022 sebesar Rp1,4 triliun.
"Kenaikannya cukup signifikan karena ada beberapa perusahaan baru yang mulai beroperasi, terutama di sektor perkebunan kelapa sawit," ujarnya.
Beberapa usaha yang berkembang dan berinvestasi di Bangka Selatan yaitu sebanyak 347 bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, 318 pedagang eceran, 276 warung makan, 272 industri kerupuk dan 150 industri kue basah.
"Kita mencoba mengembangkan sektor lain seperti mineral logam, agar nilai investasi mengalami lompatan lebih tinggi lagi dan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak," ujarnya.