Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfokuskan upaya peningkatan ekspor nontimah, guna menjaga stabilitas perekonomian masyarakat di negeri serumpun sebalai itu.

"Kondisi fiskal kita sangat rentan, karena produk timah masih mendominasi ekspor daerah ini," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan saat memimpin Rapat Koordinasi antar Perangkat Daerah di Pangkalpinang, Rabu.

Menurut dia selama ini kondisi fiskal ekspor terbesar Bangka Belitung berasal dari timah pada 2019 mencapai 80,19 persen, artinya kondisi ekonomi akan rentan ketika harga timah turun maka perekonomian juga masyarakat juga turun.

"Bagaimana usaha kita agar kondisi ekonomi kita tidak labil, tidak hanya mengharapkan dari timah. Oleh karena itu, kita harus buat terobosan yang kuat, cepat, terarah, fokus dan muara ekspor produk nontimah,"ujarnya.

Ia mengatakan untuk menjaga stabilitas ekonomi ini, pemerintah provinsi akan lebih meningkatkan jumlah KUMKM, komoditi pertanian, sampai kepada hilirisasi, perikanan, dan jika masyarakat butuh bantuan berupa fisik bisa dibantu oleh pemerintah, namun jika butuh modal bisa diarahkan ke Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Selama ini ekspor selain timah hanya 20 persen dan saya yakin kita kelola dan push lebih baik tentu angkanya akan berubah bahkan berbalik dengan mendorong masyarakat untuk melakukan ekspor, buatkan syaratnya, siapkan alatnya," katanya.

Misalnya, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Pangan, Dinas Kehutanan, Dinas KUMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kep. Bangka Belitung yang hadir di sini muaranya produk, yang dapat memberi nilai tambah meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita. Kalau terpusat pada program One Village One Product (OVOP) yang ada di Disperindag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga harus melibatkan Dinas KUMKM, Dinas Pertanian, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kep. Bangka Belitung.

"Program yang terintegrasi ini dapat dikerjakan bersama oleh OPD terkait, sehingga menghasilkan multi dimensi efek. Untuk urusan manajemen, kita sudah kerja sama dengan One Day One Kecamatan (OKE OCE), mereka sudah ada panduan, pakai saja itu, ketika kita akan memberikan arahan, dempetkan saja OKE OCE sehingga manajemen tak rancu lagi, dari awal terus hingga pemasaran sampai akhir," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020