Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja perbankan selama 2019 terlihat membaik, karena total aset tumbuh 3,85 persen (yoy), dana pihak ketiga (DPK) 5,12 persen dan kredit pembiayaan 4,08 persen.

"Selain itu, kinerja perkreditan juga terjaga baik pada rasio nol sebesar 2,87 persen dan fungsi intermediasi sangat optimis yaitu 110,15 persen," kata Kepala OJK Region 7 Sumbagsel, Untung Nugroho saat memaparkan materi perkembangan IJK 2019 dalam pelatihan wartawan, di Yogyakarta, Jumat.

Ia mengatakan, OJK mencatat perkembangan industri jasa keuangan (IJK) di Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) dan Kepulauan Bangka Belitung (Babel) selama 2019 dinilai baik.

Total aset secara nasional tercatat Rp   8,725 triliun, tumbuh 6,19 persen, DPK Rp 6,109 triliun, tumbuh 6,61 persen, kredit/pembiayaan Rp 5,735 triliun tumbuh 6,17 persen. Untuk NPL 2,63 persen, tumbuh 0,1 persen dan fungsi intermediasi (LDR) 93,88 persen.

"Dan untuk Babel, total aset perbankan tercatat Rp 20,22 triliun, tumbuh 1,30 persen, DPK Rp 19,34 triliun tumbuh 1,75 persen dan kredit/pembiayaan Rp14,32 triliun, tumbuh 10,85 persen," ujarnya.

Kinerja kredit pembiayaan se-sumbagsel secara umum juga dibilang baik, karena untuk persentase NPL, kredit pembiayaan produktif disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran Rp 47,3 triliun, atau 22,1 persen dari total kredit. Dan NPL sektor produktif tertinggi adalah sektor konstruksi 11,1 persen.

Sedangkan pada kredit produktif tertinggi, disalurkan pada peralatan rmh tangga Rp 52 triliun atau 24,32 persen dari total kredit dan NPL tertinggi pada KPR ruko/Rukan/KPA sebesar 7,2 persen.

Untung menambahkan, kinerja industri non bank (INKB) se-Sumbagsel Babel 2019 juga dinilai baik, yakni total aset dana pensiun tumbuh 0,58 persen, jumlah piutang pembiayaan 4,78 persen dengan NPF 1,96 persen.

"Sedangkan usaha perasuransian premi menurun 29,07 persen, namun jumlah klaim meningkat 28,59 persen," ujarnya.

Dan kinerja industri pasar modal se-Sumbagsel juga dinilai baik, tercermin dari meningkatnya jumlah investor di pasar modal, yakni secara keseluruhan  menjadi 119.966 rekening SID, tumbuh 80,93 persen.

"Dari sisi nilai transaksi, saham tumbuh 36,65, sedangkan transaksi reksadana menurun 21,29 persen," ujarnya.

Sementara untuk pertumbuhan ekonomi nasional 2019 tercatat 5,02 persen. Untuk wilayah Sumatera (5,71 persen) dan Lampung (5,27 persen) pertumbuhannya diatas nasional.

"Pertumbuhan ekonomi Babel tercatat 3,32 persenx terendah setelah  Riau, karena disebabkan melambatnya produksi pertanian," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020