Sebuah tangkapan layar dari situs Demokrasi.co.id berjudul “Ketua BPIP Usulkan Ganti Assalamu’alaikum dengan Salam Pancasila?” dibagikan di media sosial Instagram dan ramai menjadi perbincangan warganet.
Dalam unggahan itu, Kepala Badan Pengembangan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi diklaim mengusulkan untuk mengganti ucapan "Assala’mualaikum" dengan "Salam Pancasila".
Salam itu diperlukan sebagai titik temu salam dari setiap agama di Indonesia.
Selain itu, pemilik akun juga memberikan narasi pada unggahannya sebagai berikut,
“Lu aja yg pakai salam pancasila pak. Gue mah tetap ikut ajaran Islam”
Hingga saat tangkapan layar diambil, unggahan tersebut suka disukai sebanyak 669 pengguna llain Instagram.
Namun, benarkah "Salam Pancasila" akan menjadi pengganti "Assalamualaikum"?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, artikel milik Demokrasi.co.id berjudul "Ketua BPIP Usulkan Ganti Assalamu’alaikum dengan Salam Pancasila?" itu bersumber dari salah satu media nasional, Detik.com.
Dalam video wawancara judul "Blak-blakan Prof Yudian Wahyudi: Kepala BPIP Sebut Agama Jadi Musuh Terbesar Pancasila" milik Detik.com, Yudian mengulas praktik nilai-nilai Pancasila sejak era Orde baru hingga sekarang, selain tantangan bagi BPIP untuk menanamkan nilai Pancasila.
Video berdurasi 39 menit itu kemudian berganti judul "Blak-blakan Kepala BPIP: Jihad Pertahankan NKRI".
Pada menit ke-29 video itu, pembawa acara memulai dialog terkait mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef, yang tidak pernah mengucapakan "Assala’mualaikum" dihadapan publik.
"Kalau sekarang, kira-kira untuk mempermudah, kita perlukan kembali seperti yang dikatakan pak Daoed Joesoef. Di dalam public service, cukup dengan kesepakatan nasional. Misalnya, salam Pancasila, umpama," kata Yudian dalam video tersebut.
Pernyataan Yudian itu merupakan respon atas pertanyaan pembawa acara terkait persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dengan mencontohkan perilaku mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef.
Kepala BPIP tidak bermaksud mengganti "Assalamualaikum" dengan "Salam Pancasila" untuk diterapkan dalam masyarakat.
Dengan demikian, pernyataan klaim Kepala BPIP Yudian Wahyudi menjadi pengusul "Assalamualaikum" diganti dengan "Salam Pancasila" merupakan narasi yang salah.
Klaim : Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengusulkan "Assalamualaikum" diganti dengan "Salam Pancasila"
Rating : Salah/Disinformasi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Dalam unggahan itu, Kepala Badan Pengembangan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi diklaim mengusulkan untuk mengganti ucapan "Assala’mualaikum" dengan "Salam Pancasila".
Salam itu diperlukan sebagai titik temu salam dari setiap agama di Indonesia.
Selain itu, pemilik akun juga memberikan narasi pada unggahannya sebagai berikut,
“Lu aja yg pakai salam pancasila pak. Gue mah tetap ikut ajaran Islam”
Hingga saat tangkapan layar diambil, unggahan tersebut suka disukai sebanyak 669 pengguna llain Instagram.
Namun, benarkah "Salam Pancasila" akan menjadi pengganti "Assalamualaikum"?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, artikel milik Demokrasi.co.id berjudul "Ketua BPIP Usulkan Ganti Assalamu’alaikum dengan Salam Pancasila?" itu bersumber dari salah satu media nasional, Detik.com.
Dalam video wawancara judul "Blak-blakan Prof Yudian Wahyudi: Kepala BPIP Sebut Agama Jadi Musuh Terbesar Pancasila" milik Detik.com, Yudian mengulas praktik nilai-nilai Pancasila sejak era Orde baru hingga sekarang, selain tantangan bagi BPIP untuk menanamkan nilai Pancasila.
Video berdurasi 39 menit itu kemudian berganti judul "Blak-blakan Kepala BPIP: Jihad Pertahankan NKRI".
Pada menit ke-29 video itu, pembawa acara memulai dialog terkait mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef, yang tidak pernah mengucapakan "Assala’mualaikum" dihadapan publik.
"Kalau sekarang, kira-kira untuk mempermudah, kita perlukan kembali seperti yang dikatakan pak Daoed Joesoef. Di dalam public service, cukup dengan kesepakatan nasional. Misalnya, salam Pancasila, umpama," kata Yudian dalam video tersebut.
Pernyataan Yudian itu merupakan respon atas pertanyaan pembawa acara terkait persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dengan mencontohkan perilaku mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef.
Kepala BPIP tidak bermaksud mengganti "Assalamualaikum" dengan "Salam Pancasila" untuk diterapkan dalam masyarakat.
Dengan demikian, pernyataan klaim Kepala BPIP Yudian Wahyudi menjadi pengusul "Assalamualaikum" diganti dengan "Salam Pancasila" merupakan narasi yang salah.
Klaim : Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengusulkan "Assalamualaikum" diganti dengan "Salam Pancasila"
Rating : Salah/Disinformasi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020