Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong para petani untuk menggunakan pupuk cair jenis MA11 dalam upaya menuju sentra pertanian organik.
"Produksi pupuk organik cair jenis MA11 terus ditingkatkan, bahkan kami sudah membangun pabrik mini untuk memenuhi kebutuhan petani dalam rangka menjadikan daerah sentra pertanian organik," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, para petani baik yang tergabung dalam kelompok maupun perorangan mulai beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik MA11.
"Sudah hampir 75 persen petani yang menggunakan MA11, kami menargetkan 100 persen petani menggunakan organik minimal hingga 80 persen," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, Bangka Tengah menjadi sentra pertanian organik akan lebih cepat terwujud.
"Pupuk MA11 tidak hanya mendorong petani menggunakan pupuk organik, tetapi juga mendorong peningkatan produksi dan harga," ujarnya.
Ia meminta para petani mengubah pola tanam yang menurut kebiasaan lama ke pola tanam lebih profesional berdasarkan ilmu pengetahuan.
"Petani harus bisa menguasai teknologi dan memiliki ilmu pengetahuan, sehingga bisa meningkatkan produksi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Produksi pupuk organik cair jenis MA11 terus ditingkatkan, bahkan kami sudah membangun pabrik mini untuk memenuhi kebutuhan petani dalam rangka menjadikan daerah sentra pertanian organik," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, para petani baik yang tergabung dalam kelompok maupun perorangan mulai beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik MA11.
"Sudah hampir 75 persen petani yang menggunakan MA11, kami menargetkan 100 persen petani menggunakan organik minimal hingga 80 persen," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, Bangka Tengah menjadi sentra pertanian organik akan lebih cepat terwujud.
"Pupuk MA11 tidak hanya mendorong petani menggunakan pupuk organik, tetapi juga mendorong peningkatan produksi dan harga," ujarnya.
Ia meminta para petani mengubah pola tanam yang menurut kebiasaan lama ke pola tanam lebih profesional berdasarkan ilmu pengetahuan.
"Petani harus bisa menguasai teknologi dan memiliki ilmu pengetahuan, sehingga bisa meningkatkan produksi," ujarnya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020