Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggencarkan sosialisasi pembangunan perumahan swadaya kepada masyarakat terdampak dari program penataan kawasan kumuh di Desa Kurau.
"Ada sebanyak 119 rumah yang terdampak dan terkena dari program penataan kawasan kumuh di bantaran Sungai Kurau," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, program penataan kawasan kumuh di Desa Kurau berdampak terhadap tergusurnya 119 unit rumah warga yang dinilai tidak layak huni.
"Rumah penduduk yang tidak layak huni di bantaran Sungai Kurau kita gusur dan dipindahkan di lokasi baru (relokasi) dengan program pembangunan perumahan swadaya yang lebih layak huni," kata Algafry.
Pemkab Bangka Tengah menggencarkan sosialisasi relokasi rumah di bantaran Sungai Kurau agar lebih paham dan menerima dipindahkan di tempat yang baru.
"Dukungan masyarakat sangat penting, terutama warga yang terdampak dari program ini dan kami sudah siapkan rumah baru di lokasi baru yang lebih layak huni," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah menargetkan pembangunan sebanyak 119 unit rumah warga yang terdampak dari program penataan kawasan kumuh bisa dirampungkan pada Agustus 2024.
"Saat ini sudah dilakukan pembersihan kawasan atau lokasi pembangunan rumah bagi warga yang direlokasi, usai Idul Fitri pengerjaannya dimulai dan ditargetkan rampung pada Agustus 2024," ujarnya.
Algafry juga mengatakan, Desa Kurau yang merupakan wilayah pesisir masuk ke dalam program penataan kawasan kumuh pada 2024.
"Ada tiga titik yang masuk program penataan kawasan kumuh yaitu Desa Kurau, Batu Belubang dan Sungaiselan. Tahun ini kita realisasikan untuk Desa Kurau, tahun berikutnya dilanjutkan Desa Batu Belubang dan Sungaiselan," ujarnya.