Samarinda (Antara Babel) - Tuntutan masyarakat "Benua Etam" untuk mendapatkan jatah menteri dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) kian menguat di tengah hiruk pikuk perebutan posisi menteri dalam kabinet mendatang.

Aspirasi masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur untuk menempatkan putra terbaiknya dalam kabinet Jokowi-JK agaknya tak berlebihan. Enam Presiden telah memimpin Indonesia setelah 69 tahun negeri ini merdeka.

Berbagai kalangan mulai dari akademisi, birokrat, organisasi kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan serta aktivis LSM dengan lantang menyuarakan tututan itu dengan harapan presiden terpilih Jokowi-JK mengakomodir aspirasi masyarakat yang mendambakan keterwakilan Kaltim duduk di kabinet mendatang.        
     
Namun tentunya ini berpulang kepada Presiden dan wakil Presiden terpilih yang memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa dan dari mana menteri yang akan mengisi posisi kabinet Jokowi-JK periode 2014-2019.      
Ketua Aliansi Rakyat Kalimantan Timur A Rivai AG mengungkapkan berbagai alasan yang mendasari tuntutan masyarakat "Benua Etam" agar ada putra putri terbaik Kaltim diberikan kesempatan untuk duduk di kabinet mendatang.

"Kami mengharapkan ada salah satu posisi menteri di kabinet Jokowi-JK kelak diisi orang Kaltim karena selain menjadi penyumbang suara cukup signifikan untuk pasangan Jokowi-JK pada pemilihan Preiden-wakil Presiden (Pilpres) Juli 2014, provinsi ini juga menjadi penyumbang pendapatan negara cukup besar," katanya.

Pada Pilpres 2014, pasangan Jokowi-JK menang di Kaltim  dengan perolehan suara 63,38 persen. Ini merupakan persentase kemenangan terbesar di Pulau Kalimantan.  
A Rivai AG yang juga dosen Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda mengungkapkan Kaltim dikenal sebagai provinsi yang kaya akan sumber daya alam, seperti minyak dan gas (migas) serta batu bara, telah memberikan kontribusi cukup signifikan untuk pendapatan negara.

Pada 2013, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim sebesar Rp425,4 triliun, nilainya meningkat dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp419,5 triliun.

"Sebagai provinsi yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara, sudah seharusnya ada representasi masyarakat Kaltim duduk dalam kabinet Jokowi-JK," ujarnya
Ia memaklumi penentuan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih, namun pemerintahan mendatang juga perlu mendengar aspirasi masyarakat Kaltim.

Ungkapan senada juga disampaikan Sekretaris Aliansi Rakyat Kaltim Yuli Herawati. Tokoh perempuan yang berprofesi sebagai pengusaha ini menuntut Kaltim diperlukan adil dalam porsi pembangunan.

Ia mengatakan representasi politik dari tokoh Kaltim dalam kabinet Jokowi-JK diharapkan mampu menjadi jembatan bagi proses pembangunan di "Benua Etam" ini ke depan.

"Sepanjang pengetahuan kami, selama 69 tahun merdeka belum pernah ada orang Kaltim  menjadi menteri," kata tokoh perempuan yang juga pengusaha ini
Yuli Herawati mengatakan dari sisi kualitas tokoh-tokoh dari Kaltim punya kapasitas untuk  menduduki posisi strategis di tingkat nasional, termasuk untuk jabatan menteri.

        
Kemauan politik
Sejatinya yang diperlukan hanya kemauan politik dari pemerintahan baru Jokowi-JK. Aspirasi masyarakat agar ada orang Kaltim duduk di kabinet Jokowi-JK bukan aspirasi tanpa alasan.

Harapan serupa juga diungkapkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak yang mengharapkan ada orang Kalitm yang masuk dalam kabinet Jokowi-JK. Sudah saatnya aspirasi masyarakat Kaltim mendapat perhatian dari pemerintahan.

Kendati penentuan kabinet menjadi hak prerogatif Presiden dan wakil Presiden terpilih, katanya, namun sedapat mungkin aspirasi masyarakat itu dipertimbangkan.

"Kalau diberi kesempatan oleh Presiden terpilih syukur alhamdulillah. Dalam sejarah pemerintahan Indonesia belum ada orang Kaltim jadi menteri,¿ kata Awang Faroek.

Ia menyatakan  tidak hanya dirinya yang mengharapkan keterwakilan Kaltim dalam kabinet mendatang. Warga Kaltim lainnya pun berharap ada tokoh asli Kaltim yang bisa memperjuangkan hak-hak Kaltim di pusat.  
Sejatinya dengan memperhatikan kontribusi Kaltim kepada negara yang mencapai Rp450 triliun per tahun sudah sewajarnya Kaltim mendapat posisi penting dan strategis di pusat.      
Namun, Awang faroek menyatakan itu harapan masyarakat, mengenai  apakah dikabulkan atau tidak sepenuhnya kewenangan Presiden dan wakil Presiden terpilih.

Terkait dengan aspirasi agar ada tokoh terbaik Kaltim yang duduk di kabinet Jokowi-JK itu, belum lama ini KNPI Kaltim menggelar diskusi yang melibatkan semua pengurus KNPI, gubernur dan bupati/wali kota se-Kaltim.

"Untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat itu kami menggagas pertemuan, dengan mengundang semua pengurus KNPI se-Kaltim, wali kota/bupati se-Kaltim dan juga gubernur. Sudah waktunya ada putra putri Kaltim yang duduk menjadi menteri,¿ ujar Wakil Ketua UKM dan Koperasi DPD KNPI Kota Balikpapan Ahmad Betawi.

Beberapa nama yang menurut yang patut diusulkan menjadi menteri seperti Gubernur Kaltim Awang Faroek, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari dan Bupati Kutai Timur Isran Noor.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmin Faisyal juga menyampaikan aspirasi masyarakat agar Benua Etam mendapat jatah menteri dalam kabinet menatang. Enam Presiden yang telah memimpin Indonesia, belum pernah ada wakil dari Kaltim yang menduduki jabatan menteri.

Karena itu kata Mukmin sudah saatnya ada wakil dari Kaltim yang menduduki jabatan strategis itu karena sumber daya manusia (SDM) di daerahnya tidak kalah dengan daerah lain.

Ia menyayangkan selama ini yang menjadi menteri selalu didominasi oleh orang-orang dari Pulau Jawa, Sumatera dan daerah lainnya. Sedangkan dari  Kaltim tidak pernah ada perwakilan.

"Kita meminta ada menteri dari Kaltim, selama ini belum kita dapatkan, justru yang ada dari Kalimantan Selatan. Dan sekarang sudah saatnya Kaltim ada yang mewakili duduk sebagai menteri. Kaltim punya aset sumber daya manusia yang mumpuni dan diyakini mampu menjadi menteri," kata Mukmin Faisyal.

Pertanyaannya apakah keinginan masyarakat Kaltim itu sekedar mimpi di siang bolong?. Jawabannya tentu tidak demikian, karena ternyata pasangan Presiden dan wakil Presiden terpiliah Jokowi-JK memberikan sinyal soal peluang menempatkan orang Kaltim dalam kabinet mendatang.

Bahkan pasangan Jokowi-JK pernah menawarkan agar Kaltim mengaju kandidat menteri.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Kaltim Dody Rondonuwu mengungkapkan baru-baru ini ia bertemu Jokowi dalam sebuah acara nonformal.

Dody Rondonuwu mengkapkan dia (Jokowi) mengatakan harus ada kandidat yang diusulkan Kaltim untuk duduk di kabinet mendatang.

Karena itu ia mengajukan sejumlah figur dari kalangan cendekiawan dan profesional yang selama ini sudah dikenal masyarakat Kaltim.  
Akankah impian masyarakat "Benua Etam" untuk menempatkan wakilnya di kabient Jokowi-JK menjadi kenyataan?

Pewarta: Oleh Masnun Masud

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014