Pangkalpinang (ANTARA) - Teknologi telah merubah cara untuk melakukan banyak hal, termasuk akuntansi. Di masa depan, teknologi akan semakin ditingkatkan dan membentuk tren dalam akuntansi. Teknologi akuntansi terus berkembang dan mengalami perubahan yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang semakin kompleks dan global.
Penggunaan teknologi akuntansi dapat membantu mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan menghasilkan insight bisnis yang berguna dalam mengambil keputusan.
Kecanggihan teknologi mempermudah bisnis kita untuk bisa berkembang. Dengan digitalisasi UMKM bisa semakin meningkat dan akan terus bertahan di era serba teknologi ini.
Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jumlah UMKM berdasarkan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2022 sebanyak 189.931 unit, terdiri dari 186.101 unit usaha mikro, 3.730 unit usaha kecil dan 100 unit usaha menengah.
Berdasarkan pengamatan penulis, masih sedikit UMKM di Babel yang menggunakan teknologi akuntansi, sehingga perlu ada perhatian khusus dari pemangku kepentingan untuk mendorong pelaku UMKM bisa memanfaatkan teknologi yang ada. Dengan penggunaan sistem teknologi ini diharapkan UMKM di Bangka Belitung bisa naik kelas dan bisa bersaing serta bertahan di era saat ini
Saat ini kita telah memasuki era digitalisasi, dimana pengembangan dan kombinasi berbagai teknologi telah mempengaruhi bagaimana proses operasional perusahaan. Salah satu produk yang dihasilkan dari proses digitalisasi di bidang akuntansi adalah cloud accounting.
Perangkat lunak akuntansi tradisional biasanya digunakan dengan cara diinstal ke dalam perangkat komputer pengguna (users), sedangkan cloud accounting adalah sebuah jasa dan bukan sebuah produk barang Cloud Accounting adalah teknologi akuntansi yang memungkinkan data akuntansi disimpan dan diakses melalui internet.
Dengan cloud accounting, data akuntansi dapat diakses dari mana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan internet. Software cloud accounting juga menyediakan fitur-fitur seperti pemrosesan faktur, rekonsiliasi bank, manajemen pajak dan pembuatan laporan keuangan.
Keunggulan dalam pemanfaatan sistem akuntansi berbasis cloud dibandingkan dengan perangkat lunak akuntansi tradisional bagi UMKM sebagai berikut:
1. Sistem akuntansi berbasis cloud cenderung memerlukan biaya bulanan yang lebih terjangkau. UMKM juga dapat mengubah pengeluaran biaya modal (investasi) ke dalam beban operasional bulanan dalam bentuk beban sewa layanan cloud accounting. Hal ini tentu saja sangat membantu perusahaan kecil atau UMKM di Bangka Belitung yang memiliki keterbatasan modal.
2. UMKM dapat mengakses berbagai informasi akuntansi melalui perangkat teknologi yang terhubung dengan internet tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu. UMKM juga dapat memberikan akses untuk berbagi informasi kepada pihak lain yang dikehendaki, sehingga memudahkan untuk melakukan koordinasi dan penyamaan informasi.
3. Perusahaan penyedia layanan cloud accounting menawarkan berbagai keuntungan bagi pengguna diantaranya pembaharuan sistem secara gratis, kapasitas penyimpanan data di server yang memadai, pemeliharaan dan pencadangan (back up) data, termasuk layanan keluhan pelanggan.
4. Setiap perubahan atau input data yang dilakukan oleh UMKM akan segera tercatat di dalam sistem, sehingga setiap saat para pengguna dapat mengetahui kondisi terkini dari bisnis usahanya.
5. Setiap data yang tersimpan dijamin keamanannya oleh provider. Cloud accounting biasanya dilengkapi dengan enkripsi dan pengamanan data yang ketat untuk melindungi informasi keuangan pengguna.
UMKM yang ingin beralih pada sistem akuntansi berbasis cloud, akan lebih baik jika memperhatikan beberapa hal. Peralihan ini pada dasarnya juga akan membawa berbagai perubahan besar bagi bisnis UMKM.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat beralih pada cloud accounting:
1. UMKM harus melakukan evaluasi kebutuhan dan menentukan fitur. UMKM harus bisa memilih solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis agar tidak terlalu membuang biaya, hal ini dikarenakan tidak semua solusi cloud accounting
menawarkan harga yang sama.
2. UMKM harus memastikan bahwa memiliki pemahaman tentang penggunaan jenis sistem cloud accounting dan melakukan pelatihan terlebih dahulu jika diperlukan, karena sistem ini memiliki tingkat kerumitan yang lebih tinggi. Hal ini akan
memudahkan karyawan dalam mengelola akuntansi dan keuangan bisnis.
3. UMKM diharapkan bisa memilih penyedia layanan cloud accounting yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik agar mempermudah UMKM dalam mengelola bisnis secara keseluruhan.
4. Selain itu, UMKM juga harus memastikan system akuntansi cloud yang dipilih memiliki keamanan yang terjamin, standar keamanan data yang tinggi dan mematuhi aturan privasi data yang berlaku.
Tantangan dan kondisi bisnis yang kompetitif seperti di era sekarang saat ini, yaitu: penyajian data dan informasi yang andal dan aktual sangat diperlukan.
Kemampuan cloud accounting untuk menampilkan data kondisi keuangan perusahaan secara real-time, membuat pelaku UMKM dapat mengambil keputusan bisnis yang penting dengan lebih cepat dan relevan sesuai dengan kondisi terkini.
Bisnis UMKM di Kepulauan Bangka Belitung yang cenderung memiliki keterbatasan dalam berbagai hal tetap harus memerlukan sebuah sistem akuntansi yang ideal. Sistem akuntansi berbasis cloud ini menjadikan bisnis UMKM untuk dapat menerima aksesibilitas dan skalabilitas yang baik.
Dengan adanya berbagai macam keuntungan dari sistem akuntansi berbasis cloud tersebut, maka pada akhirnya akan berdampak pada output bisnis itu sendiri.
Bagi UMKM yang sering terkendala dengan biaya yang terbatas, cloud accounting memungkinkan pengguna membayar dengan biaya yang lebih rendah. UMKM dapat memilih paket layanan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas data. Selain itu, pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli dan menginstal perangkat keras dan software.
Yolan Liani *): Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung (FE UBB).