Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menanam 1.000 batang mangrove dan jambu mete di Pantai Belo Laut Kabupaten Bangka Barat, guna melestarikan kembali kerusakan hutan lindung di daerah itu.

"Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan jangan sampai rusak, karena mungkin virus Corona yang mewabah saat ini merupakan peringatan dari Allah, karena alam rusak," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan usai penanaman mangrove dan jambu mete di Pantai Rangam Lestasi, Jumat.

Ia mengatakan penanaman mangrove dan jambu mete ini merupakan program "Gerakan Jumat Menanam" guna menghijaukan kembali hutan lindung yang rusak karena tambang ilegal, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan hutan tersebut.

"Pola-pola seperti ini akan terus kita kembangkan dan diberharapkan masyarakat terus mengikuti cara seperti ini dan juga memelihara serta melindungi alam tanpa pamrih. Kita buat alam kita ini kembali seperti semula.

Ia menambahkan dulu di kawasan pantai ini banyak udang, kepiting dan sekarang sudah berkurang karena kerusakan hutan mangrove dan penankapan udang, kepiting yang berlebihan.

"Ayo sekarang kita mulai menanam, jangan hanya hari ini saja dan kami yakin penanaman ini terus di lakukan hingga target penanaman seluas 124 hektare dapat tercapai," katanya.

Bupati Bangka Barat, Markus dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pemprov dengan program rehabilitasi hutan, sehingga hutan di wilayah Bangka Barat kembali lestari.

"Bangka Barat memiliki hutan mangrove cukup luas, sebagian masih bagus, sebagian sudah rusak dan kegiatan seperti ini sangat tepat," ujarnya.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Babel, Marwan mengatakan penanaman pohon mangrove dan jambu mete telah dilakukan secara kontinyu setiap hari Jumat sejak awal tahun 2020 dan berakhir Juli 2020 atau bertepatan memperingati Hari Mangrove Sedunia.

"Penanaman pohon mangrove di Pantai Ragam Lestari sebanyak 500 pohon, jambu mete 500 pohon, kegiatan ini berlanjut di seluruh Babel. Inilah usaha pemprov dalam merehabilitasi hutan mangrove dan lahan yang rusak," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020