Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kepulauan Babel, Hellyana melalui pesan singkat, Kamis (26/3) sore mengatakan keberatan terkait pemberitaan perjalanan dinas luar (DL) dalam rangka melihat kesiapan pelayanan antisipasi penyebaran virus Corona di Rumah Singgah milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel di Palembang, Sumatera Selatan .

"Kita ingin memastikan keadaan masyarakat kita (Babel) sekalipun saat ini berada di luar, seperti halnya di rumah singgah yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai tempat persinggahan saat ada urusan mendesak maupun yang menjalani perawatan kesehatan. Rentan bagi penghuni rumah singgah baik pengunjung dan keluarga pasien, apalagi yang sakit sangat rawan untuk tertular jika kita biarkan begitu saja tanpa dipedulikan," katanya.

Ia mengatakan kunjungan kerja tersebut tertanggal 23-27 Maret 2020 adalah agenda intern komisi kunjungan ke luar daerah dan keberangkatan tersebut atas restu pimpinan DPRD Babel. Setidaknya ada sembilan anggota dewan yang melakukan kunjungan komisi, yaitu tiga orang yang ada di Komisi I, lima orang anggota Komisi III dan satu pimpinan DPRD Provinsi Kepulauan Babel.

"Jadi tidak benar hanya tiga orang anggota Komisi I saja yang berangkat melakukan kunjungan kerja ke Palembang, seperti diberitakan di media massa hari ini," katanya.

Ia mengeluhkan, imbauan Ketua DPRD Kepulauan Babel Didit Srigusjaya yang dinilai tidak tegas. Bahkan justru banyak merugikan sejumlah anggota dewan, yakni hangusnya tiket pesawat yang sebelumnya sudah dipesan menggunakan uang pribadi anggota dewan.

"Ya, kita sudah dua tiga kali pesan tiket, hangus. Itu pakai uang pribadi loh. Sayang uangnya bisa untuk ngasih makan masyarakat yang membutuhkan," keluhnya.

"Pastinya keberangkatan ini sudah ada perintah pimpinan, dan agenda ini memang tupoksinya Komisi I," ujarnya.

Ditambahkan politisi perempuan asal Belitung ini, hingga keberangkatan mereka kemarin tidak ada keputusan resmi apapun mengenai pembatalan atau larangan DL yang mengacu pada Tatib (tata tertib) melalui rapat. Seperti rapat pimpinan (Rapim) maupun di Bannmus (Badan Musyawarah).

"Kalau pribadi ketua itu ya imbauan, itu pun setelah kawan-kawan berangkat," kata Sekretaris DPW PPP (Partai Persatuan Pembangunan) Provinsi Bangka Belitung itu.

Ia menjelaskan, pihaknya juga berkeinginan berjuang bersama melawan COVID-19 seperti TNI/Polri dan lain-lainnya, apalagi Komisi I yang membidangi pemerintahan Babel.

"Kalau tidak diingatkan maka sangat bahaya bagi mereka tertular bahaya COVID-19 ini. Lagian ketika sudah tertular siapa yang mau menjamin mereka pulang ke Babel tidak membawa virus ini juga? Sebagai pemimpin, kami ingin ikut berjuang dan tidak di bawah kasur demi keselamatan sesuai aturan dan fakta-fakta yang ada," tandasnya.

Selain itu saya merasa penting meng edukasi dan mensosialisasi tentang COVID-19 ini di rumah singgah yg notabennya adalah orang-orang yang sakit dan rentan terkena beserta seluruh keluarganya karena mereka yg bolak balik kerumah sakit shg perlu lebih hati-hati, agar Babel juga aman ketika mereka kembali pulang ke Babel.

"Saya tidak keberatan untuk mengisolasi diri, karena waktu itupun saya langsung pulang ke rumah dan saya memang menyadari walau tidak dihimbau siapapun demi keselamatan masyarakat dan semua saya sudah mengisolasikan diri saya," katanya.

"Saya tadi izin tidak rapat banmus dan banggar dan besok rapat di Komisi I dengan Kapolda dan Dinas Pangan tentang ketahanan pangan dan sudah saya amanahkan untuk di pimpin pak Algafri dan kawan-kawan, namun saya sudah siap juga melalui teleconferen juga diperlukan/rapat di rumah melalui vidio yg memang sudah dibuatkan humas," tambahnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020