Jakarta (Antara Babel) - Politikus PDI-P Ahmad Basarah berpendapat Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat sebaiknya dibubarkan demi kepentingan Indonesia raya pascapelantikan Presiden-Wapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

"Pengelompokan partai-partai politik terjadi dalam rangka Pilpres, Undang-undang yang mengaturnya pun UU Pilpres. Pak Jokowi kemarin dilantik menjadi Presiden, maka selesai sudah urusan Pilpres. Selanjutnya adalah membangun bangsa. Idealnya KIH dan KMP bubarlah," katanya dalam diskusi politik "Membangun Sinergi Pemerintah dan Parlemen yang Sehat", di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan ke depan semuanya menghadapi musuh besar yang utama bagi bangsa Indonesia yakni neoliberalisme dan fundamentalisme agama.

"Musuh pertama Indonesia itu adalah neoliberisme yang membuat harga minyak Indonesia tinggi yang seharusnya kaya di dalam negeri dipertaruhkan di dunia internasional. Titipan kapitalisme asing masuk lewat pasar, itu tantangan nyata," katanya.

Kedua yakni fundamentalisme agama yang ingin mengubah dasar negara Pancasila menjadi negara berdasarkan agama.

"ISIS sudah banyak pengikutnya di Indonesia, sudah banyak juga ormas-ormas yang menolak demokrasi menolak peraturan perundang-undangan, menolak Pancasila. Negara seolah-olah tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.

Untuk itulah, dia mengharapkan, agar jangan terjebak dalam politik pecah belah seperti masa kolonial Belanda.

"Jangan sampai kita terpecah dengan politik adu domba yang bisa membuat kita tidak bersatu dan musuh masuk," ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengingatkan untuk menyadari bersama bahwa sebagai bangsa, jalan persatuan nasional adalah pilihan terbaik untuk menghadapi tantangan musuh yang ada di depan mata.

"Mari bubarkan KIH, KMP dan bentuk kegotongroyongan bangsa Indonesia menghadapi musuh bersama yaitu fundamentalisme agama dan neoliberalisme," katanya.

Pewarta: Oleh Zabur Karuru

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014