Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung memprakirakan pada Kamis ketinggian gelombang laut Babel mulai berangsur turun, menjadi dua meter setelah beberapa hari sebelumnya rata-rata 2,5 meter.

"Meskipun menurun, nelayan hendaklah tetap berwaspada sebab masih ada kemungkinan datang gelombang yang lebih tinggi," kata Staf Koordinator Unit Analisis  Kantor BMKG Pangkalpinang, Evi Diana Prihatiningsih di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan, ketinggian gelombang laut ini berpotensi terjadi di utara Bangka, Selat Karimata, Selatan Bangka dan Selat Gelasa.

"Turunnya gelombang laut ini dipicu kecepatan angin yang mulai berkurang dari sebelumnya mencapai 40 kilometer per jam sekarang 37 kilometer per jam," katanya.

Ia menambahkan, dengan kondisi perairan Babel sekarang ini nelayan diminta tetap siaga akan kemungkinan datangnya gelombang yang lebih tinggi.

"Kami mengimbau agar nelayan menggunakan perahu kecil agar tetap berhati-hati dengan kemungkinan datangnya ombak yang lebih tinggi mengingat kondisi cuaca diperairan sering berubah-ubah," katanya.

Sementara itu, kata Evi, ketinggian gelombang laut di perairan Babel lainnya yakni Selat Bangka  ketinggian gelombang laut berkisar antara 0,8 hingga satu meter dengan kecepatan angin berkisar antara 12 hingga 30 kilometer per jam.

Berdasarkan pantauan satelit cuaca, lanjut Evi, potensi turunnya hujan di daratan tersebut masih rendah.

"Hujan diprakirakan hanya terjadi di Kabupaten Bangka Barat dengan intensitas ringan sedangkan enam kabupaten kota lainnya hanya berawan dan tidak berpeluang hujan," katanya.

Ia menambahkan, kondisi kecepatan angin didaratan ini diprakirakan masih sama seperti beberapa hari sebelumnya, belum ada peningkatan yang signifikan.

"Kecepatan angin di daratan ini berkisar antara enam hingga 28 kilometer per jam dengan suhu udara mencapai 33 derajat celcius," ujarnya.

Pewarta: Oleh Septi Artiana

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014