Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memastikan ketersediaan uang tunai menjelang lebaran di Babel tercukupi.
"Kita perkirakan kebutuhan uang tunai menjelang lebaran nanti mencapai Rp 1,16 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Babel, Tantan Heroika di Pangkalpinang, Selasa.
Berdasarkan denominasinya, uang pecahan kecil Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu adalah uang yang paling diminati oleh masyarakat. Perkiraan kebutuhan tersebut telah memperhatikan antisipasi kebutuhan selama bulan Ramadhan, libur Idul Fitri serta kebijakan dan stimulus Pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemik COVID-19.
Dibandingkan dengan periode Idul Fitri tahun 2019, kebutuhan uang tunai relatif stabil ditengah perlambatan ekonomi pandemik COVID-19. Hal ini terutama didorong oleh kebijakan pemerintah melalui ekspansi stimulus fiskal terkait dengan penanganan dampak COVID-19 untuk menjaga konsumsi masyarakat.
"Untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang, Bank Indonesia telah mendistribusikan uang pecahan kecil kepada seluruh perbankan di wilayah Bangka Belitung," ujarnya.
Dan untuk mempermudah dan memitigasi penyebaran COVID-19, masyarakat dapat melakukan penukaran uang melalui loket kantor bank terdekat dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan COVID-19 (penggunaan masker dan physical distancing) dan hal lainnya yang disediakan oleh perbankan seperti penyediaan hand sanitizer dan pemindaian suhu tubuh.
"Dengan sinergi yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama perbankan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ketersediaan uang tunai di masyarakat Bangka Belitung dipastikan terjaga meski ditengah pandemik COVID-19," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kita perkirakan kebutuhan uang tunai menjelang lebaran nanti mencapai Rp 1,16 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Babel, Tantan Heroika di Pangkalpinang, Selasa.
Berdasarkan denominasinya, uang pecahan kecil Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu adalah uang yang paling diminati oleh masyarakat. Perkiraan kebutuhan tersebut telah memperhatikan antisipasi kebutuhan selama bulan Ramadhan, libur Idul Fitri serta kebijakan dan stimulus Pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemik COVID-19.
Dibandingkan dengan periode Idul Fitri tahun 2019, kebutuhan uang tunai relatif stabil ditengah perlambatan ekonomi pandemik COVID-19. Hal ini terutama didorong oleh kebijakan pemerintah melalui ekspansi stimulus fiskal terkait dengan penanganan dampak COVID-19 untuk menjaga konsumsi masyarakat.
"Untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang, Bank Indonesia telah mendistribusikan uang pecahan kecil kepada seluruh perbankan di wilayah Bangka Belitung," ujarnya.
Dan untuk mempermudah dan memitigasi penyebaran COVID-19, masyarakat dapat melakukan penukaran uang melalui loket kantor bank terdekat dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan COVID-19 (penggunaan masker dan physical distancing) dan hal lainnya yang disediakan oleh perbankan seperti penyediaan hand sanitizer dan pemindaian suhu tubuh.
"Dengan sinergi yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama perbankan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ketersediaan uang tunai di masyarakat Bangka Belitung dipastikan terjaga meski ditengah pandemik COVID-19," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020