Permintaan daging sapi dan ayam broiler di sejumlah pasar tradisional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengalami penurunan cukup drastis, karena daya beli masyarakat melesu sebagai dampak pandemi COVID-19.

"Saat ini pedagang daging mengeluh, karena kesulitan menjual dagangan mereka," kata Kabid Perdagangan Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, Armaini di Pangkal Pinang, Sabtu.

Ia mengatakan selama pandemi COVID-19 para pedagang sapi ini terpaksa membatasi stok daging sapi dan ayam guna mengantisipasi kerugian karena sulitnya menjual dagangan mereka.

"Kita setiap turun ke lapangan, selalu mendapatkan keluhan pedagang yang sulit menjual dagangannya, karena daya beli konsumen kurang dan juga pengunjung pasar yang mengalami penurunan cukup drastis," ujarnya.

Menurut dia, berdasarkan pantauan harga daging sapi masih bertahan normal Rp120.000 per kilogram, harga daging ayam broiler turun Rp23.000 dari Rp24.000 per kilogram.

Sementara itu harga telur ayam broiler masih bertahan Rp24.000 per kilogram dan telur ayam kampung bertahan Rp50.000 per kilogram.

"Kita berharap wabah Virus Corona cepat berlalu, sehingga perekonomian masyarakat kembali normal," katanya.

Salah seorang pedagang daging sapi, Sulaiman mengaku kesulitan menjual dagangannya karena permintaan masyarakat berkurang drastis pasca-Hari Raya Idul Fitri.

"Saat ini banyak pedagang daging memilih tidak berjualan, karena modal yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil penjualan yang berkurang drastis," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020