Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat harga ikan segar di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan, karena hasil tangkapan ikan nelayan berkurang pasca-Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriyah.

"Saat ini sebagian besar nelayan belum melaut dan mereka masih merayakan Idul Fitri bersama keluarganya, sehingga mempengaruhi stok ikan di pasar," kata  Kabid Perdagagan Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, Armaini di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan, hasil pemantauan harga ikan di sejumlah pasar tradisional, harga ikan Gembung naik menjadi Rp35.000 dari Rp25.000 per kilogram, Tenggiri naik menjadi Rp70.000 dari Rp60.000 per kilogram, dan ikan Ciu naik menjadi Rp25.000 dari Rp20.000 per kilogram.

Demikian juga ikan asin teri naik menjadi Rp65.000 dari harga sebelumnya Rp50.000 per kilogram.

"Meski harga ikan segar dan asin ini mulai mengalami kenaikan, namun tidak mempengaruhi permintaan masyarakat yaang masih relatif normal, karena ikan merupakan menu masakan utama bagi masyarakat daerah ini," ujarnya.

Menurut dia, kenaikan harga ikan ini masih di ambang kewajaran dibandingkan harga di saat kondisi cuaca di perairan memburuk bisa naik 100 persen, sehingga memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu.

"Diperkirakan dalam minggu ini, harga ikan akan kembali normal, karena nelayan kembali beraktivitas mencari ikan di laut," katanya.

Ia berharap nelayan tradisional kembali melaut, sehingga pasokan ikan  kembali banyak dan harga normal sehingga dapat membantu ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020