Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan meminta perwakilan bank BUMN untuk memprioritaskan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada UMKM dan pertanian yang terdampak COVID-19, guna menyelamatkan UMKM di tengah pendemi virus Corona itu.

"Kami bank BUMN di Bangka Belitung untuk melakukan pendampingan terkait kebijakan akses permodalan dan keringanan kredit bagi pelaku UMKM terdampak Covid-19," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan dana KUR yang sudah dicairkan perbankan pada Januari 2020 Rp62,7 miliar, Februari Rp97,1 miliar, Maret Rp84,7 miliar, April Rp29,1 miliar dan Mei Rp11,1 miliar. Dari total dana KUR yang telah disalurkan Rp284,8 miliar tersebut dinilai belum banyak yang disalurkan kepada sektor UMKM dan pertanian.

“Saya berharap, dana KUR dapat lebih menyasar kepada pelaku UMKM. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus kita tindak lanjuti bersama yakni pihak bank BUMN hendaknya melakukan pendampingan terhadap debitur maupun calon debitur melalui sosialisasi, sehingga masyarakat memperoleh informasi akurat mengenai ketentuan memperoleh dana KUR," ujarnya.

Ia berharap masyarakat yang mengajukan dana KUR agar dapat menerapkan sistem KUR berbasis kelompok atau kluster.

"Sistem KUR kluster ini akan memudahkan masyarakat untuk memperoleh dana KUR, daripada mereka mengajukan KUR secara individu. Pendataan debitur akan lebih mudah dan pencairan lebih cepat sehingga masyarakat tidak perlu menggunakan jasa pihak lain (rentenir),"katanya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Babel, Tantan Heroika menyambut baik langkah pemda terkait restrukturisasi kredit bagi pelaku UMKM Babel terdampak Covid -19.

"Pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan peluang tersebut dalam memasuki era ekonomi digital. Oleh karena itu, pelaku UMKM harus memahami penggunaan berbagai platform digital sebagai akibat dari perubahan perilaku konsumen," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020