Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah usaha peternakan ayam pedaging dan petelur sebagai langkah menjaga ketahanan pangan di tengah pendemi COVID-19.

"Kekuatan pangan ini harus dijaga, oleh karena itu, kami melakukan inspeksi dan kunjungan ke pelaku usaha secara langsung," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan kunjungan ke usaha peternakan ayam ini sebagai bentuk dorongan pemerintah daerah kepada para pelaku usaha untuk terus meningkatkan produksi daging dan telur ayam selama pendemi COVID-19.

"Para pelaku usaha pangan ini harus tetap beroperasi dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, apalagi Bangka Belitung adalah salah satu provinsi kepulauan yang sangat rentan terhadap ketersediaan pangan," ujarnya.

Ia berharap dengan kunjungan, para pengusaha memberikan masukan dan kendala yang dihadapi seperti distribusi pakan maupun bibit serta ekpedisinya, sehingga informasi bisa didapati secara langsung dan dengan cepat pula dapat ditanggulangi.

Selain itu, diharapkan dengan masih beroperasinya usaha peternakan unggas ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang selama ini didatangkan dari luar. Seperti halnya komoditi beras yang sebelumnya dapat memenuhi 25 persen di Bangka Belitung, tahun ini bisa mencapai 30 hingga 32 persen.

"Semoga setelah hasil ternak seperti telur, daging ayam, dan sapi dapat kita produksi sendiri, akan berlanjut ke komoditas hortikultura seperti sayur mayur, sehingga ketahanan pangan kita akan tetap terjaga," katanya.

Pemilik peternakan ayam petelur, Sersan mengatakan usaha ini baru tiga bulan beroperasi dan telah menghasilkan 7.200 butir telur per hari.

"Produksi telur lokal masih kurang, karena untuk memenuhi kebutuhan telur masyarakat Bangka Belitung dibutuhkan satu juta ayam petelur," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020