Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menjadi narasumber pada webinar 'Babel Economic Forum' dengan tema “New Normal di Bangka Belitung: Peluang dan Tantangan Dalam Penguatan Ekonomi Babel”, Rabu (8/7/20) melalui aplikasi zoom.
Dalam paparannya, hal utama dalam mengembangkan UMKM bukanlah modal, namun pasar. Jika permintaan pasar cukup banyak, tentu ini akan menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk menyediakan produk yang dibutuhkan pasar.
"Dengan ini, saya yakin recovery perekonomian akan lebih cepat karena pelaku UMKM Babel sangat banyak. Kebijakan Pemprov. Kepulauan Babel untuk pengembangan UMKM yaitu dengan selektif memberi bimbingan kepada pelaku UMKM, kami pastikan mereka tumbuh dan berkembang dan memastikan pasar yang akan membeli produk mereka (offtaker),"ujarnya.
Selain itu juga melakukan diversifikasi komoditi yang kita pilih dan memiliki kekuatan ekspor yang besar seperti saat ini komoditi udang vaname. Udang ini dari segi harga dan kebutuhan ekspor, peluangnya besar sekali. Apalagi mengingat garis pantai Babel yang panjang.
"Kita dorong terus, sehingga target pengembangan udang vaname menjadi komoditi andalan pengganti timah. Di samping rencana pengembangan lokasi baru udang, kita kerja sama dengan offtaker," ujarnya.
Pemprov. Kepulauan Babel juga terus berinovasi, salah satunya dengan memanfaatkan lidi nipah di Babel yang menjadi komoditi ekspor. Pada kunjungannya kemarin, Menteri KUKM RI memberikan perhatian dan masukan agar nipah bisa dikembangkan menjadi produk setengah jadi dan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Jepang.
Ke depannya akan didorong ekspor buah-buah tropis seperti manggis, durian, yang sangat banyak di Babel. Lalu akan dibuat satu kebijakan untuk mendorong agar masyarakat luar mengekspor dari Babel, sehingga ada nilai tambah lebih yang didapat masyarakat Babel. Dalam waktu dekat, kebun durian juga akan kita kelola secara profesional sehingga UMKM kita bisa makin berkembang.
Kepala Perwakilan BI Kepulauan Babel, Tantan Heroika saat membuka webinar ini mengemukakan bahwa perkembangan ekonomi melambat, untuk menyikapi kondisi ini menurutnya pihak terkait harus melakukan kolaborasi dan bersinergi sesuai tupoksi masing-masing.
"Berbagai upaya dilakukan oleh Pemprov. Kepulauan Babel di bawah kepemimpinan Pak Erzaldi untuk meningkatkan perekonomian di Babel, di antaranya mengarahkan ASN untuk memberli produk UMKM di masa pandemi ini dan juga melakukan relaksasi pajak," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Dalam paparannya, hal utama dalam mengembangkan UMKM bukanlah modal, namun pasar. Jika permintaan pasar cukup banyak, tentu ini akan menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk menyediakan produk yang dibutuhkan pasar.
"Dengan ini, saya yakin recovery perekonomian akan lebih cepat karena pelaku UMKM Babel sangat banyak. Kebijakan Pemprov. Kepulauan Babel untuk pengembangan UMKM yaitu dengan selektif memberi bimbingan kepada pelaku UMKM, kami pastikan mereka tumbuh dan berkembang dan memastikan pasar yang akan membeli produk mereka (offtaker),"ujarnya.
Selain itu juga melakukan diversifikasi komoditi yang kita pilih dan memiliki kekuatan ekspor yang besar seperti saat ini komoditi udang vaname. Udang ini dari segi harga dan kebutuhan ekspor, peluangnya besar sekali. Apalagi mengingat garis pantai Babel yang panjang.
"Kita dorong terus, sehingga target pengembangan udang vaname menjadi komoditi andalan pengganti timah. Di samping rencana pengembangan lokasi baru udang, kita kerja sama dengan offtaker," ujarnya.
Pemprov. Kepulauan Babel juga terus berinovasi, salah satunya dengan memanfaatkan lidi nipah di Babel yang menjadi komoditi ekspor. Pada kunjungannya kemarin, Menteri KUKM RI memberikan perhatian dan masukan agar nipah bisa dikembangkan menjadi produk setengah jadi dan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Jepang.
Ke depannya akan didorong ekspor buah-buah tropis seperti manggis, durian, yang sangat banyak di Babel. Lalu akan dibuat satu kebijakan untuk mendorong agar masyarakat luar mengekspor dari Babel, sehingga ada nilai tambah lebih yang didapat masyarakat Babel. Dalam waktu dekat, kebun durian juga akan kita kelola secara profesional sehingga UMKM kita bisa makin berkembang.
Kepala Perwakilan BI Kepulauan Babel, Tantan Heroika saat membuka webinar ini mengemukakan bahwa perkembangan ekonomi melambat, untuk menyikapi kondisi ini menurutnya pihak terkait harus melakukan kolaborasi dan bersinergi sesuai tupoksi masing-masing.
"Berbagai upaya dilakukan oleh Pemprov. Kepulauan Babel di bawah kepemimpinan Pak Erzaldi untuk meningkatkan perekonomian di Babel, di antaranya mengarahkan ASN untuk memberli produk UMKM di masa pandemi ini dan juga melakukan relaksasi pajak," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020