Pemerintah Kota Pangkalpinang serius dalam menangani pagebluk penyebaran virus Korona atau COVID-19. Terakhir Pemkot mengambil kebijakan menuju new normal untuk menjalankan geliat perekonomian bagi warga terdampak COVID-19 namun tetap dalam pelaksanaan protokol kesehatan.
Begitu pula halnya dengan dunia pendidikan. Kondisi Pagebluk COVID-19 membawa Pemkot Pangkalpinang untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam membangun sistem pembelajaran pendidikan melalui teknologi daring.
"Kita harus bisa berinovasi dan berkreasi membangun sistem pendidikan menggunakan pembelajaran secara virtual," kata Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Eddy Supriadi saat melakukan audiensi dengan Ruang Guru, Kamis.
Inovasi program pembelajaran secara virtual baik jika bisa dilaksanakan di Pangkalpinang.
Menurutnya jika dilaksanakan maka program Learning Management System (LMS) ini tidak akan mengganggu pos APBD, karena kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan dana BOS yang bersumber dari APBN.
"Hal ini sesuai dengan juknis yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 19 Tahun 2020, sebagai perubahan atas Permendikbud Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler," katanya.
Permendikbud ini merupakan upaya untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran dari rumah sebagai akibat dari meningkatnya dampak penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) terhadap pembelajaran pada satuan pendidikan.
Menanggapi kerjasama pembelajaran berbasis IT, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Suparyono yang hadir mewakili wali kota menyambut positif rencana ini.
"Seperti kata Wali Kota, kita harus melompat bukan cuma berlari, jika tidak kita akan ketinggalan. Apalagi jika Pangkalpinang menjadi yang pertama di Indonesia pelaksanaan pembelajaran virtual secara masif," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Begitu pula halnya dengan dunia pendidikan. Kondisi Pagebluk COVID-19 membawa Pemkot Pangkalpinang untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam membangun sistem pembelajaran pendidikan melalui teknologi daring.
"Kita harus bisa berinovasi dan berkreasi membangun sistem pendidikan menggunakan pembelajaran secara virtual," kata Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Eddy Supriadi saat melakukan audiensi dengan Ruang Guru, Kamis.
Inovasi program pembelajaran secara virtual baik jika bisa dilaksanakan di Pangkalpinang.
Menurutnya jika dilaksanakan maka program Learning Management System (LMS) ini tidak akan mengganggu pos APBD, karena kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan dana BOS yang bersumber dari APBN.
"Hal ini sesuai dengan juknis yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 19 Tahun 2020, sebagai perubahan atas Permendikbud Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler," katanya.
Permendikbud ini merupakan upaya untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran dari rumah sebagai akibat dari meningkatnya dampak penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) terhadap pembelajaran pada satuan pendidikan.
Menanggapi kerjasama pembelajaran berbasis IT, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Suparyono yang hadir mewakili wali kota menyambut positif rencana ini.
"Seperti kata Wali Kota, kita harus melompat bukan cuma berlari, jika tidak kita akan ketinggalan. Apalagi jika Pangkalpinang menjadi yang pertama di Indonesia pelaksanaan pembelajaran virtual secara masif," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020