Mamuju, 3/2 (ANTARA Babel) - Pengurus Daerah Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Pengda Percasi) Sulawesi Barat, saat ini dalam kondisi vakum sehingga berdampak pada sistem pembinaan keolahragaan di daerah itu berantakan.
"Kami tentu prihatin melihat kondisi organisasi Percasi karena nyaris tak ada program kerja yang dapat tertangani secara efektif," kata Anas Makkarumpa, salah seorang anggota pengurus pengda Percasi Mamuju, Minggu.
Menurutnya, vakumnya organisasi olahraga ini tentu menghambat peningkatan prestasi para pecatur yang ada di daerah.
"Sebetulnya kita memiliki atlet-atlet yang berpotensi. Namun karena organisasi ini jalan ditempat maka sulit rasanya kita melakukan penjaringan atlet untuk diproyeksikan menghadapi event-event berskala nasional,"ungkapnya.
Karenanya kata dia, teman-teman yang terlibat dalam kepengurusan lebih serius menangani organisasi ini dalam rangka mendukung peningkatan prestasi atlet di daerah.
"Pengurus harus memiliki waktu cukup untuk melakukan pembinaan keolahragaan di daerah. Jika ada diantara pengurus yang tidak memiliki waktu maka sebaiknya memilih mundur dari jabatannya," ucap Anas.
Ia menyampaikan, beberapa event berskala nasional semenjak lima tahun terakhir terpaksa terlewatkan begitu saja. Hal ini akibat pengprov Percasi sama sekali tidak memiliki program kerja untuk mencapai target peningkatan prestasi daerah.
"Prestasi di bidang olahraga khususnya cabang olahraga catur tidak akan mengalami kemajuan jika pengurusnya tidak konsistem melakukan pembinaan. Kita berharap, hasil musyawarah provinsi kedepan bisa menghasilkan pengurus yang memiliki kecintaan terhadap dunia olahraga," tambah Anas.
Anas menambahkan, persiapan atlet catur perlu segera dipersiapkan dalam menghadapi event berskala nasional termasuk pada penyelenggaraan ajang pra kualifikasi PON mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Kami tentu prihatin melihat kondisi organisasi Percasi karena nyaris tak ada program kerja yang dapat tertangani secara efektif," kata Anas Makkarumpa, salah seorang anggota pengurus pengda Percasi Mamuju, Minggu.
Menurutnya, vakumnya organisasi olahraga ini tentu menghambat peningkatan prestasi para pecatur yang ada di daerah.
"Sebetulnya kita memiliki atlet-atlet yang berpotensi. Namun karena organisasi ini jalan ditempat maka sulit rasanya kita melakukan penjaringan atlet untuk diproyeksikan menghadapi event-event berskala nasional,"ungkapnya.
Karenanya kata dia, teman-teman yang terlibat dalam kepengurusan lebih serius menangani organisasi ini dalam rangka mendukung peningkatan prestasi atlet di daerah.
"Pengurus harus memiliki waktu cukup untuk melakukan pembinaan keolahragaan di daerah. Jika ada diantara pengurus yang tidak memiliki waktu maka sebaiknya memilih mundur dari jabatannya," ucap Anas.
Ia menyampaikan, beberapa event berskala nasional semenjak lima tahun terakhir terpaksa terlewatkan begitu saja. Hal ini akibat pengprov Percasi sama sekali tidak memiliki program kerja untuk mencapai target peningkatan prestasi daerah.
"Prestasi di bidang olahraga khususnya cabang olahraga catur tidak akan mengalami kemajuan jika pengurusnya tidak konsistem melakukan pembinaan. Kita berharap, hasil musyawarah provinsi kedepan bisa menghasilkan pengurus yang memiliki kecintaan terhadap dunia olahraga," tambah Anas.
Anas menambahkan, persiapan atlet catur perlu segera dipersiapkan dalam menghadapi event berskala nasional termasuk pada penyelenggaraan ajang pra kualifikasi PON mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013