Profil Direksi - Naufal Mahfudz ciptakan iklim kerja nyaman

Rabu, 24 Oktober 2012 10:37 WIB

Jakarta (ANTARA Babel ) - Seperti sebuah panggilan negara ("nation call"), begitu Naufal Mahfudz menyebut awal karirnya masuk Perum LKBN ANTARA awal 2008 sebagai General Manager Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum.

Sebelum berkarir pada lembaga kantor berita tertua Indonesia ini, Naufal yang baru menerima Surat Keputusan Menteri BUMN sebagai Direktur SDM dan Umum pada 23 Oktober 2012, sudah malang melintang dalam pengembangan manajemen dan SDM di beberapa perusahaan.

Naufal dengan konsisten berkarir pada bidang pengembangan manajemen dan SDM selama kurang lebih 17 tahun.

Lulusan Sarjana Sosial Ekonomi dari Institut Pertanian Bogor tahun 1992 itu cukup lama berkarir pada salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jasa konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero).

Di situ dia memulai berkarir sejak menjadi Staf Senior Badan Pengembangan SDM dan Manajemen pada 1995, hingga Manajer Biro SDM dan Umum, sebelum pindah ke perusahaan multinasional elektronik Jepang, SONY Corporation pada Mei 2007, dengan jabatan terakhir General Manager of Human Resource di PT SONY Indonesia.

"Ini seperti panggilan negara ketika saya diminta Direksi dan Dewan Pengawas Perum LKBN ANTARA untuk mengikuti dan kemudian lulus uji kepatutan dan kelayakan sebagai General Manager SDM dan Umum pada waktu itu," ujar lulusan Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM itu.

Ketika itu ia harus meninggalkan jabatan sama pada sebuah perusahaan multinasional yang memberi gaji, fasilitas dan tunjangan yang jauh lebih besar dari ANTARA.

Tantangan dan keinginan untuk menyumbangkan ilmu dan keahlian yang dimiliki, diungkapkannya sebagai motivasi bergabung di BUMN termuda ini.

"Beberapa kolega seprofesi mengatakan saya ini nekat meninggalkan perusahaan multinasional yang mapan dan bergabung ke sebuah BUMN baru, tapi dengan Bismillah saya yakin bisa, dan Alhamdulillah hingga saat ini saya tetap bisa mencintai profesi dan pekerjaan saya," ujar ayah tiga anak itu.

Ia menyebut berkarir di bidang pengembangan SDM adalah profesi menyenangkan sehingga berbagai persoalan yang muncul ketika memasuki Perum LKBN ANTARA dimaknainya sebagai pembelajaran yang akan dapat dilalui dengan baik bila memiliki gairah kerja.

"Saya memaknai kerja itu sebagai ibadah, sehingga bila ada masalah saya yakini Insya Allah selalu ada jalan keluar dan pasti ada hikmah di balik itu semua," tuturnya.

Naufal mengatakan kelebihan bekerja di ANTARA adalah dapat berdiskusi tentang banyak hal dengan para jurnalis yang menguasai bidangnya, baik tentang politik, militer, ekonomi, sosial, budaya, dan hal lain. "Saya tinggal bertemu saja dan berdiskusi," ucapnya.

Kini setelah hampir lima tahun bekerja di lembaga kantor berita ini dan terpilih melalui proses "fit and proper test" oleh Kementerian BUMN menjadi sebagai salah satu Direktur dalam kepemimpinan Saiful Hadi di Perum LKBN ANTARA untuk lima tahun ke depan, Naufal lebih memantapkan diri untuk terus melangkah dan berbuat yang terbaik untuk ANTARA.

"Saya akan melanjutkan hal-hal baik yang telah dirintis dan dibangun oleh Tim Direksi sebelumnya," ujarnya.

Dengan tegas dia mengatakan akan meneruskan dan memantapkan budaya korporasi ANTARA yang terangkum dalam ICIC ("Integrity, Committed, Innovate, Customer Focus").

Untuk itu, ia akan berupaya terus menciptakan iklim kerja nyaman guna mendukung produktivitas kerja karyawan.

"Saya ingin Kantor Berita ANTARA jadi rumah yang nyaman bagi seluruh karyawan ANTARA. Jika karyawan nyaman, Insya Allah gairah bekerja meningkat dan potensi akan terus tumbuh teraktualisasi," papar pria yang mengidolakan negarawan Mohammad Natsir dan tokoh manajemen Tanri Abeng itu.

Naufal juga bertekad akan terus meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan yang saling beriring. "Saya yakin jika kompetensi tinggi dan dibarengi dengan terpenuhinya kesejahteraan karyawan oleh perusahaan, Insya Allah produktivitas akan meningkat," kata pria kelahiran Jakarta, 9 April 1967 itu.

Naufal berharap ANTARA segera bisa menjadi BUMN mandiri agar lebih leluasa menjalankan program-program yang bisa diciptakan sendiri, dan tidak bergantung kepada pemerintah atau pihak lain.

"Karena itu, saya mengharapkan dukungan teman-teman untuk bergandengan tangan secara tulus dalam memajukan ANTARA agar benar-benar menjadi kantor berita berkelas dunia," ujar pemegang sertifikat keprofesian bidang pengembangan manajemen dan SDM tingkat nasional maupun internasional itu.
(J010*R016/C004)

Pewarta: ANTARA

Editor : Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012

Terkait

Gedung "ANTARA" Gedung Bersedjarah

Selasa, 14 Mei 2024 8:47

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah

Selasa, 9 April 2024 19:30

Mudik gratis aman dan nyaman bersama ANTARA

Minggu, 7 April 2024 13:08
Terpopuler