Seluruh umat Islam di Bangka Belitung diajak untuk bersabar dalam melaksanakan rangkaian ibadah Idul Adha 1441 Hijriah di tengah pandemi COVID-19, kata khatib Shalat Id di Masjid Agung Babel Iskandar.
"Penyebaran wabah COVID-19 memberikan hikmah besar bagi umat Islam untuk bersabar," katanya di Sungailiat, Jumat, saat khotbah Shalat Idul Adha di Sungailiat, Jumat.
Direktur Pascasarjana IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung itu, mengemukakan pandemi COVID-19 harus diyakini sebagai ketentuan Allah SWT dan harus disikapi dengan keimanan dan ketakwaan.
Ia mengatakan pembatalan pemberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci Mekkah sampai dengan mengatur jarak saat shalat berjamaah, merupakan upaya pemerintah untuk memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan warga.
Dia menyampaikan tentang firman Allah SWT di mana umat harus bersabar.
"Yang artinya bersabarlah kalian sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar. Bersabar adalah sikap yang menentukan saat menjalankan ibadah haji, karena menjadi ukuran mabrur atau tidaknya seseorang dalam menjalankan ibadah haji itu," katanya.
Tanpa kesabaran, kata dia, jamaah haji tidak akan mampu menunaikan serangkaian ibadah yang membutuhkan kesabaran fisik dan pikiran itu.
"Semua yang terjadi karena ketentuan Allah, hendaknya pula kita serahkan kembali kepada Yang Maha Pencipta yakni Allah SWT, sebagai bentuk tawakal kita kepada Allah SWT," ujarnya.
Ibadah haji, kata dia, juga harus diawali dengan kepasrahan karena akan meninggalkan orang-orang yang dicintai dan harus benjuang menyelesaikan rangkaian ketetapan rukun haji.
"Sabar dan pasrah telah ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar serta Nabi Ismail AS, yang sabar dan ikhlas menerima ujian dari Allah SWT," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Penyebaran wabah COVID-19 memberikan hikmah besar bagi umat Islam untuk bersabar," katanya di Sungailiat, Jumat, saat khotbah Shalat Idul Adha di Sungailiat, Jumat.
Direktur Pascasarjana IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung itu, mengemukakan pandemi COVID-19 harus diyakini sebagai ketentuan Allah SWT dan harus disikapi dengan keimanan dan ketakwaan.
Ia mengatakan pembatalan pemberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci Mekkah sampai dengan mengatur jarak saat shalat berjamaah, merupakan upaya pemerintah untuk memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan warga.
Dia menyampaikan tentang firman Allah SWT di mana umat harus bersabar.
"Yang artinya bersabarlah kalian sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar. Bersabar adalah sikap yang menentukan saat menjalankan ibadah haji, karena menjadi ukuran mabrur atau tidaknya seseorang dalam menjalankan ibadah haji itu," katanya.
Tanpa kesabaran, kata dia, jamaah haji tidak akan mampu menunaikan serangkaian ibadah yang membutuhkan kesabaran fisik dan pikiran itu.
"Semua yang terjadi karena ketentuan Allah, hendaknya pula kita serahkan kembali kepada Yang Maha Pencipta yakni Allah SWT, sebagai bentuk tawakal kita kepada Allah SWT," ujarnya.
Ibadah haji, kata dia, juga harus diawali dengan kepasrahan karena akan meninggalkan orang-orang yang dicintai dan harus benjuang menyelesaikan rangkaian ketetapan rukun haji.
"Sabar dan pasrah telah ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar serta Nabi Ismail AS, yang sabar dan ikhlas menerima ujian dari Allah SWT," katanya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020