Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan terus melestarikan seluas 213 hektare Hutan Mangrove (bakau) Munjang di Desa Kurau Barat, sebagai hutan penyangga dan wisata alam.
"Kawasan Mangrove Munjang ini memiliki luas 213 hektare, namun baru sekitar 30 hektare yang sudah berhasil dikelola sebagai kawasan wisata," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Ahad.
Ia menjelaskan hutan mangrove di Desa Kurau Barat disebut Mangrove Munjang karena di tengah hutan terdapat satu sungai namanya Sungai Munjang yang membelah kawasan itu.
"Para pelancong dan wisatawan yang ingin berpetualang di dalam hutan mangrove itu akan menyusuri sungai tersebut dengan menggunakan perahu," ujarnya.
Ia mengatakan, di dalam hutan mangrove para wisatawan juga bisa melihat langsung sejumlah hewan-hewan langka yang hidup bebas di alam.
"Mangrove Munjang ini cukup luas, maka tetap dijaga dan dilestarikan karena ini bagian dari paru-paru dunia dan layaknya seperti hutan Amazon," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah sudah melengkapi fasilitas pendukung kawasan wisata hutan mangrove seluas 30 hektare dan sekarang menjadi satu destinasi wisata yang cukup dikenal para wisatawan lokal dan mancanegara.
"Mangrove terus dikembangkan, bahkan sekarang sudah tertanam sebanyak 300 ribu batang di sepanjang pantai Terentang hingga Pantai Arung Dalam, Koba," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kawasan Mangrove Munjang ini memiliki luas 213 hektare, namun baru sekitar 30 hektare yang sudah berhasil dikelola sebagai kawasan wisata," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Ahad.
Ia menjelaskan hutan mangrove di Desa Kurau Barat disebut Mangrove Munjang karena di tengah hutan terdapat satu sungai namanya Sungai Munjang yang membelah kawasan itu.
"Para pelancong dan wisatawan yang ingin berpetualang di dalam hutan mangrove itu akan menyusuri sungai tersebut dengan menggunakan perahu," ujarnya.
Ia mengatakan, di dalam hutan mangrove para wisatawan juga bisa melihat langsung sejumlah hewan-hewan langka yang hidup bebas di alam.
"Mangrove Munjang ini cukup luas, maka tetap dijaga dan dilestarikan karena ini bagian dari paru-paru dunia dan layaknya seperti hutan Amazon," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah sudah melengkapi fasilitas pendukung kawasan wisata hutan mangrove seluas 30 hektare dan sekarang menjadi satu destinasi wisata yang cukup dikenal para wisatawan lokal dan mancanegara.
"Mangrove terus dikembangkan, bahkan sekarang sudah tertanam sebanyak 300 ribu batang di sepanjang pantai Terentang hingga Pantai Arung Dalam, Koba," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020