PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI berkomitmen untuk turut mendukung pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UMKM), khususnya dalam upaya mitigasi pasca COVID-19.  

"UMKM merupakan sektor yang sangat terpukul dengan adanya wabah covid-19 ini, dan apa yang KBI lakukan ini adalah dalam koridor KBI sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki peran sebagai Agent of Development, khususnya bagi UMKM," kata Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), disela-sela Pencanangan Program Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani dalam Pengembangan UMKM Pangan Lokal untuk Mitigasi Pasca COVID-19.

Program Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani dalam Pengembangan UMKM Pangan Lokal untuk Mitigasi Pasca Covid-19 ini, merupakan kerjasama yang dilakukan antara PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dengan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada Yogakarta.

Kegiatan yang dilakukan ini, merupakan kolaborasi antara Program CSR dan  kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang ada di PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).

Dalam Program pengembangan UMKM yang dilakukan di di Desa Selopamioro, kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini, KBI dan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada Yogakarta memberdayakan UMKM Kelompok Tani untuk mampu memproduksi pangan lokal, meliputi Produksi jus kemasan, singkong beku, keripik sayuran, serta  keripik tempe.

Lilik Sutiarso, Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada mengatakan, tujuan utama dari program pemberdayaan UMKM ini adalah mengembangkan usaha pengelolaan hasil tanaman buah dan makanan berbahan baku lokal.

Masyarakat diharapkan mandiri dan meningkatkan kemampuan kelompok wanita tani dalam mengelola UMKM pangan berbasis bahan baku lokal. Kelompok wanita tani mampu memberikan kontribusi dalam mendukung pembangunan wilayah agrowisata di Desa Selopamioro.

"Selain itu, harapan kedepan dari pengembangan pemberdayaan UMKM ini mampu menjadi contoh bagi masyarakat di daerah lain untuk menerapkan kegiatan yang sama pasca pandemi COVID – 19 ini," ujarnya.

Desa Selopamioro merupakan salah satu Desa di Kabupaten Bantul yang memiliki potensi sumberdaya lokal berbasis sektor pertanian. Semenjak adanya wabah pandemi COVID-19, seperti daerah-daerah lain, ekonomi masyarakat di wilayah ini juga cukup mengalami dampak.

Lilik Sutiarso mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik apa yang dilakukan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), dan tentunya ini merupakan bentuk nyata kepedulian KBI dalam skala yang lebih luas, yaitu  mengakselerasi program pemberdayaan masyarakat dan menjamin keberlanjutan program dari aspek penguatan jaringan sosial, ekonomi dan lingkungan.

Dan dengan adanya program pengembangan UMKM kerjasama dengan KBI ini, kedepan diharapkan terjadi penguatan kapasitas UMKM Pangan Lokal di Desa Selopamioro dengan introduksi teknologi pertanian (alat dan mesin pertanian tepat guna), penguatan kapasitas dalam aspek produksi, kualitas dan keamanan pangan (food safety), serta peningkatan kemampuan ekonomi UMKM (keluarga).

Fajar Wibhiyadi menambahkan, ebagai Badan Usaha Milik Negara, kedepan KBI akan terus memberikan memberikan dukungan kepada masyarakat, khususnya dalam pengembangan UMKM.

"Karena sebagai Badan Usaha Milik Negara, tentu peran kami tidak sekedar mencari keuntungan bisnis, namun lebih dari itu, kami juga dituntut untuk turut mengembangkan ekonomi masyarakat," ujarnya.*
 

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020