Jakarta (ANTARA) - PT Kliring Berjangka Indonesia melalui Program KBI Peduli, memberikan kontribusinya berupa bantuan buku-buku bacaan masyarakat sebagai upaya mendorong masyarakat untuk gemar membaca.
Ditengah upaya bersama meningkatkan kualitas sumber daya manusia, minat masyarakat Indonesia perlu ditingkatkan dari membaca, karena dengan membaca kita akan mampu memberikan peningkatan pengetahuan serta wawasan masyarakat," kata Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia, Fajar Wibhiyadi di Pangkalpinang, Kamis.
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik tahun 2022 terkait rendahnya minat baca masyarakat, disebutkan tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia secara keseluruhan berada di angka 59,52, dengan durasi membaca 4-5 jam per minggu dan 4-5 buku per triwulan.
Sebelumnya, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organizatoin (UNESCO) menyebutkan masyarakat Indonesia memiliki minat baca sangat rendah. Dalam data UNESCO tersebut, hanya 0,001 persen atau 1 dari 1000 orang di Indonesia yang rajin membaca.
Fajar menambahkan, kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TSJL) KBI terkait dengan upaya peningkatan minat membaca masyarakat ini adalah bagian dari program korporasi kepada masyarakat, khususnya dalam pilar pendidikan.
"Terkait peningkatan minat baca masyarakat ini, tentunya perlu kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak," ujarnya.
Untuk itu, kedepan KBI akan terus menjalankan program ini dengan mengajak berbagai pihak, yang semata-mata tujuannya adalah untuk peningkatan minat baca masyarakat, yang pada akhirnya akan turut meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
TJSL KBI yang terkait dengan pendidikan ini merupakan bagian dari program TJSL terpadu yang dicanangkan KBI. Sebagai catatan, dalam kegiatan TJSL, KBI memiliki beberapa program baik itu untuk issue Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan serta Lingkungan.
Salah satu program peningkatan minat baca masyarakat yang dijalankan KBI adalah memberikan bantuan buku bacaan kepada anak-anak di Rumah Pelangi di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Dalam program ini upaya yang dijalankan KBI meliputi mengajak 50 anak dari Rumah Pelangi untuk membeli buku bacaan, memberikan paket perlengkapan sekolah, perbaikan ruang belajar, serta memberikan fasilitas belajar dan sarana pengembangan bakat.
Rumah Pelangi sendiri merupakan taman bacaan yang dikelola secara nirlaba. Sebagai taman bacaan masyarakat kegiatan dan kelas Rumah Pelangi mengacu pada enam literasi dasar disetiap kegiatannya, yakni literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital dan literasi kebudayaan dan kewarganegaraan.
Rumah Pelangi juga merupakan wadah untuk saling berbagi pengalaman, bertukar Cerita dan saling menginspirasi bagi setiap orang didalamnya. Sebagai Learning center bagi masyarakat sekitar, Rumah Pelangi menyajikan buku bacaan atau sebagai perpustakaan umum meskipun saat ini buku bacaannya masih terbatas.*