Desa Kace, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka resmi mempunyai produk baru sebagai salah satu produk program "One Village One Product". 

Produk "Teh Seraje", kepanjangan dari Teh Serai Jahe itu secara resmi diluncurkan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Babel, Melati Erzaldi yang ditandai dengan pembukaan tudung saji. 

Produk teh seraje yang akan menjadi produk unggulan Desa Kace ini merupakan hasil inisiasi yang dilakukan oleh para mahasiswa dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bangka Belitung (UBB) yang berlangsung selama tiga minggu di desa itu. 

Ketua Dekranasda Babel, Melati Erzaldi saat meluncurkan produk teh seraje menyampaikan apresiasinya kepada para mahasiswa yang saat ini melakukan KKN, karena telah mendorong masyarakat Desa Kace untuk menciptakan produk UMKM teh seraje.

Kehadiran KKN mahasiswa UBB sangat bermanfaat bagi daerah yang menjadi lokus KKN. Ini merupakan yang memang seharusnya dilakukan oleh para generasi muda khususnya akademisi untuk memberikan ilmu yang didapat untuk mendukung pembangunan. Mereka melakukan KKN bukan semata mata sebagai tugas dari universitas, tetapi lebih dari itu agar bisa memberikan manfaat bagi orang banyak. 

Kepada masyarakat Desa Kace, Melati mengingatkan agar program ini tidak berhenti begitu saja ketika para mahasiswa UBB ini selesai dari tugas KKN. Tetapi harus dikembangkan melalui BUMD setempat agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Ini juga akan memotivasi desa lain di Bangka Belitung untuk menggali potensi yang ada untuk kesejahteraan bersama.

Namun demikian Ketua Dekranasda Melati Erzaldi mengingatkan, dalam menciptakan suatu produk UMKM harus berkesinambungan, khususnya dengan program pertanian untuk penyiapan bahan baku, agar dapat berkelanjutan sehingga mampu memenuhi permintaan pasar. 

Pemprov Kepulauan Bangka Belitung melalui Dinas Koperasi dan UKM Babel melalui UPT Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Babel serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Babel dengan UPT Rumah Promosi dan Kemasan Babel siap membantu dan mendampingi baik dari segi akses pemodalan, pemasaran produk, manajemen pengelolaan, maupun pengemasannya. 

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga beberapa waktu lalu berhasil mengekspor secara perdana lidi nipah yang sebelumnya tidak disangka dan dilirik sama sekali. 

Hal ini membuktikan bahwa banyak potensi Bangka Belitung yang bisa dikembangkan dan digali. Ini juga merupakan peluang bagi masyarakat, terlebih di masa pandemi, perkeonomian secara global mengalami pelemahan. Namun Ketua Dekranasda Melati Erzaldi menegaskan masyarakat Bangka Belitung harus berusaha menjadi pemenang. 

"Kita harus menjadi pemenenang di saat semua orang sudah mulai menyerah," tegas Melati.

Sementara itu, Rektor UBB yang diwakili Ketua LP3M, Muhammad Jumali dalam sambutannya mengatakan, dalam program KKN Universitas Bangka Belitung, lebih dari 1.005 mahasiswa dari seluruh fakultas yang ada melaksanakan KKN di 63 titik lokasi di Bangka Belitung. 

Para mahasiswa diharapkan mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk mengabdi kepada masyarakat, seperti kali ini di Desa Kace, para mahasiswa menerapkan teknologi tepat guna untuk membantu masyarakat Kace menciptakan produk UMKM. 

Pihaknya berharap ini akan terus dilanjutkan oleh masyarakat setempat sebagai sumber pendapatan yang dapat meningkatkan perekonomian rakyat. 

Ikut hadir dalam peluncuran teh seraje, Bupati Bangka yang diwakili staf ahli, Kepala UPTD PLUT Dinas Koperasi dan UKM Babel, Kepala UPTD Rumah Promosi dan Kemasan Dinas Perindag Babel, ketua dan rombongan KKN UBB, serta masyarakat setempat. 

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020