Masih dalam rangka menyemarakkan kegiatan hari bakau sedunia, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman kembali melakukan penanamam bakau. Kali ini penanaman dilakukan di Pantai Jebu Bembang, Desa Sungai Buluh, Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Senin (23/8/20).

Kegiatan ini merupakan kegiatan puncak rangkaian peringatan hari bakau sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juli yang lalu. Setelah sebelumnya Gubernur Erzaldi melakukan penanaman bakau sekaligus meluncurkan gerakan penanaman pada 7 Februari 2020 di HKM Belantu Jaya-HLP Sungai Pala, Dusun Sabung, Desa Tanjung Rusa, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung.

Gubernur Erzaldi mengatakan kegiatan ini merupakan komitmen Pemprov. Babel untuk merehabilitasi hutan bakau di sepanjang daerah pesisir di Bangka Belitung.

"Target luas lahan yang akan ditanami sekitar 200 ha. Langkah ini sekaligus untuk memelihara geosite di sini untuk diajukan menjadi bagian dari Geopark Bangka," ungkapnya.

Gubernur Erzaldi berharap kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata yang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat.

"Harapan kita ke depan, kawasan hutan lindung  ini kita jadikan jati wisata hutan dan geowisata. Mudah-mudahan langkah kita ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat, karena salah satu kriteria penilaian unesco adalah peran dan pemberdayaan masyarakat dalam mengelola kawasan ini. Saya harap kita dapat terus bersinergi meeujudkannya," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan, Marwan mengatakan sampai saat jumlah bakau yang sudah ditanam di Babel sudah mencapai 580.160 batang.

"Giat menanam bersama BPDAS HL Batu Rusa Cerucuk dan KPH se-Bangka Belitung bersama TNI/Polri/masyarakat serta instansi telah melakukan berbagai kegiatan RHL melalui program Jimat Menanam, Program GERTAK MoMENT SERU yang dilakukan setiap hari Rabu dan Minggu," ungkapnya.

Sedangkan untuk wilayah Bukit Telaga Tujuh, beliau mengatakan telah dilakukan penanaman sebanyak 3.760 batang dan masih memiliki ketersediaan bibit sebanyak 8.000 batang. Luas lahan yang sudah ditanami bakau lebih kurang sudah mencapai lebih kurang 15 ha.

Pada kesempatan tersebut Kadishut Marwan mengatakan ada penambahan lahan seluas 3.000 ha untuk penanaman bakau di Babel.

"Penambahan luas lahan RHL Manggrove di Babel merupakan hasil dari paparan gubernur kepada Menteri LHK RI pada acara "Diskusi Nasional Mangrove Yang Produktif dan Memulihkan Lingkungan Dalam Perspektif Realitas dan Penyelesaian" pada 6 Agustus 2020 yang lalu," ungkapnya.

Kegiatan dihadiri juga oleh Kapolda Babel, Danrem 045 Garuda Jaya, Kadis Kehutanan Babel, Plt. Kadisbudpar Babel, Direksi PT Timah, Perwakilan Bank Sumsel Babel, Asisten Pemda Kab. Babar, Camat Jebus, komunitas, TNI, Polri, pelajar, pramuka, serta masyarakat.


Pembahasan ini berkenaan dengan pelaksanaan input aplikasi simona dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Terkait TPP ini, seluruh Indonesia tempat tugas juga harus diperhitungkan kesepakatan besaran TPP yang akan diinput ke simona.

"Di sini kita membahas basic TPP itu, terkait dengan beban kerja, prestasi kerja, kondisi kerja, tempat tugas, kelangkaan profesi, dan perhitungan objektif lainnya," ungkap Wagub Abdul Fatah.

Dalam penjelasannya, TPP ini baru cek kosong, tidak akan penuh atau pun cair jika para pegawai khususnya ASN tidak memenuhi optimalisasi target-target yang ditentukan. "Mari kita bersama tingkatkan kinerja, saya sangat senang kalau sudah ada nilai basic nya. Bagaimana cara kita menghitungnya? Hari ini kita tentukan besaran basic yang disesuaikan," ungkapnya.

Kepala Bakuda Fery Afrianto menjelaskan, TPP ASN merupakan hasil kinerja ASN itu sendiri. Diterangkannya, terkait pendapatan daerah yang sangat berhubungan dengan TPP. Pihaknya di TAPD masih mengusahakan ke depan perolehan TPP ASN sama dengan tahun ini.

"Kalau sudah masuk dalam ranah simona masih bisa kita ubah, kurang lebih dalam perbulannya anggaran kita Rp 24 miliar. Untuk tahun depan kita sudah menganggarkan. Kalau menetap simona TPP tahun 2021 harusnya turun, tapi pak gubernur dan Pak Wagub meminta masih sama dengan tahun 2020. Jadi kurang lebih tahun 2021 planfon anggaran kita utk 2021 diperkirakan Rp 366 miliar," paparnya.

Wagub Abdul Fatah mengaku tertarik dengan yang disampaikan oleh Kepala BKPSDM Babel, karena TPP ini sudah diatur dalam basic. Oleh karena itu, pihaknya akan menilai, dari sekian banyak OPD mana resikonya lebih tinggi.

"Kalau ternyata hanya ada berapa OPD yang hanya beban kerjanya ada resiko dan jika ada ASN ada yang protes, ini sudah diatur karena sudah sesuai dengan basic. Masalah profesi langka memang harus lebih besar karena mereka mempunyai resiko kerja yang sangat sulit, bagaimana kita buat sistem agar kita tahu apa yang akan kita lakukan selama sebulan ini? Jadi kita bisa membedakan mana yang mempunyai beban kerja yang tinggi. Saya harapkan kita harus bisa menjawab apa yang membedakan antara OPD," imbuhnya.

Rapat pembahasan penerapan dan perhitungan ini juga dihadiri oleh Kabiro Organisasi Pemprov. Babel, Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Babel, Kepala Inspektorat Bab, Kepala Bappeda Babel, dan Kepala BKPSDM Babel.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020