Tanjungpandan (ANTARA) - Kepiting bakau asal Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil menembus pasar Singapura guna memenuhi permintaan dari sejumlah restoran ternama dan hotel berbintang di "Negeri Singa" itu.
"Kalau pengiriman memang tujuannya ke luar negeri salah satunya adalah Singapura," kata pengusaha kepiting bakau asal Belitung, Darsono di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia, kepiting bakau tersebut tidak dikirim langsung ke Singapura, melainkan melewati Jakarta terlebih dahulu kemudian menuju Batam dan dikirim ke Singapura via Batam melalui jalur laut.
"Memang tidak ekspor langsung namun dari sini (Belitung) dikirim ke pemasok ekspor di Jakarta lanjut dikirim ke Batam dan masuk ke Singapura menggunakan kapal laut," ujarnya.
Ia mengatakan, volume pengiriman kepiting bakau Belitung menuju Singapura cukup bervariasi tergantung kondisi musim.
Apabila musim bagus, lanjut Darsono, volume pengiriman bisa mencapai 100 kilogram bahkan lebih, namun jika kondisi normal biasanya hanya sekitar 50 sampai 60 kilogram per satu kali pengiriman.
"Musim kepiting bakau yang bagus itu berlangsung di bulan September sampai April biasanya stok banyak di lapangan dan kepiting mudah didapatkan," katanya.
Darsono menambahkan, adapun ukuran kepiting yang diminati oleh pelanggan yakni kepiting dengan ukuran tujuh ons sampai satu kilogram dan masih dalam kondisi hidup
"Untuk harga kepiting dengan ukuran tersebut bisa mencapai Rp200 ribu sampai Rp300 per kilogram," ujarnya.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Belitung, Rekie Irawan mengatakan pasar kepiting bakau memang terbuka lebar, tidak hanya memenuhi permintaan lokal namun juga luar daerah termasuk ekspor.
"Belitung memiliki potensi kepiting bakau yang cukup menjanjikan dengan garis pesisir pantai yang cukup panjang dan hutan mangrove yang masih asri dan tumbuh lebat menjadi habitat kepiting bakau," katanya.