Pusat Pengendalian Operasi Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan jumlah total kasus warga terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah menjadi 235 orang, karena pelonggaran aktivitas moda transportasi antarpulau di masa new normal.

"Sebanyak 212 dari total kasus tersebut sudah dinyatakan sembuh dan dua pasien terkonfirmasi virus corona itu meninggal dunia," kata Sekretaris Pelaksana Pusdalops BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan sebanyak 235 orang terkonfirmasi COVID-19 tersebut pada Kamis (27/8) tersebar di Kota Pangkalpinang 76 orang, Kabupaten Bangka 71 orang, Bangka Barat 22 orang, Bangka Tengah 17 orang, Bangka Selatan 9 orang, Belitung 28 orang dan Belitung Timur 12 orang.

Sementara itu, jumlah warga dinyatakan suspek COVID-19 mencapai 1.445 orang, warga yang kontak erat dengan pasien 4.025 orang.

"Saat ini pasien yang dirawat dan diisolasi di rumah sakit rujukan COVID-19 sebanyak 21 orang dan selesai diisolasi atau sembuh 212 orang," katanya.

Menurut dia saat ini penyebab utama masyarakat ini terkonfirmasi COVID-19 ini, karena  sebelumnya mereka melakukan perjalanan dinas ke daerah terjangkit dan episentrum Covid-19, kemudian membawa dan menularkan virus tersebut di Bangka Belitung sehingga terjadi transmisi lokal dan hal ini tidak bisa dianggap sebagai persoalan sepele apalagi diremehkan.

"Ini sepatutnya menjadi peringatan bagi kita semua, tidak terkecuali bagi pemerintah kabupaten/kota untuk lebih responsif dan proaktif dalam melakukan pengendalian kasus terutama "screening" atau deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19 di daerah ini, seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) menuju tatanan masyarakat produktif dan aman," katanya.

Ia menambahkan penularan virus corona melalui kontak langsung, tetesan air liur saat berbicara, bersin atau batuk, dan kemungkinan terbaru dalam bentuk aerosol yang menyebar di udara (airborne) untuk rentang waktu yang cukup lama yakni 8 jam.

"Sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19 menunjukkan gejala (simptomatik). Namun, ada pula orang tanpa gejala (asimptomatik) yang berisiko tinggi menularkan virus ke orang lain," katanya. 
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020