Pangkalpinang (ANTARA) - BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan bahwa saat ini Bangka Belitung akan segera menetapkan status tanggap darurat karena ada peningkatan yang cukup signifikan untuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan.
"Setelah mendengar laporan dari Kabupaten/Kota, sekarang sedang terjadi peningkatan yang signifikan untuk bencana karhutla di Babel," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Mikron Antariksa usai memimpin rakor percepatan penanganan karhutla di Pangkalpinang, Senin sore.
Mikron mengatakan saat ini kabupaten Bangka tengah dan Bangka Barat sudah menetapkan status tanggap darurat dan kabupaten lain juga sudah meminta dukungan dari BNPB Provinsi untuk menanggulangi bencana kekeringan dan karhutla ini.
"Staff kita akan segera masuk ke Pj Gubernur agar Beliau bisa mengambil keputusan karena memang Babel sudah masuk ke situasi tanggap darurat. Dan Penetapan status ini hanya bisa disampaikan oleh Pj Gubernur," terang Mikron.
Baca juga: BNPB tunggu penetapan status kedaruratan dari pemprov Babel
Dari kebakaran dan kekeringan yang sangat signifikan kenaikannya ini butuh dukungan dari seluruh stakelholder karena dengan adanya status tanggap darurat maka satgas karhutla akan lebih optimal dan sigap menjalankan tugasnya.
"Masing-masing kabupaten kota sudah kita dorong untuk membentuk tim reaksi cepat karhutla yang personilnya dari TNI, Polri DLHK, Dinas sosial, Dinas Kesehatan, PU dan masyarakat serta pelaku dunia usaha yang juga harus tetap merespon kejadian kebakaran ini," ujarnya.
Mikron menambahkan, untuk kekeringan juga meningkat signifikan dan merata karena tujuh kabupaten kota sudah menginformasikan bahwa mereka kekurangan peralatan angkut air menuju ke lokasi masyarakat.
Fasilitas atau peralatan seperti mesin pompa air, tangki air, pompa, selang itu bisa menggunakan anggaran biaya tak terduga (BTT) atau dana siap pakai. Namun untuk pengadaan mobil tidak bisa karena itu harus dianggarkan dulu dari anggaran rutin.
Untuk Kota Pangkalpinang sudah sampai 31 kelurahan yang terdampak kekeringan dan di kabupaten lain seperti Bangka tengah dan Belitung juga sudah melaporkan kekeringan air.
"Tim reaksi cepat multi sektor akan kita bentuk di 7 kabupaten kota dan dari mereka nanti akan membentuk posko di kecamatan dan kelurahan karena mereka harus lihat dulu apakah terjadi karhutla dan kekeringan didaerahnya," tutupnya.