Sungai Selan (Antara Babel) - Warga Desa Selan, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah, minta Pemerintah Provinsi Bangka Belitung membangun pelabuhan baru di muara sungai daerah itu, agar dapat menjadi pelabuhan khusus sembako bagi masyarakat pulau tersebut.

"Pelabuhan Sungai Selan sekarang ini dangkal. Kalau dikeruk akan menguras dana yang besar maka lebih baik dibangun pelabuhan baru di daerah muara, airnya dalam," ujar Sulaiman, warga Desa Selan saat berdialog dengan Wakil Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, di Pelabuhan Sungai Selan, Kamis.

Ia mengatakan, Pelabuhan Sungai Selan tidak memiliki kedalaman yang cukup untuk dimasuki kapal-kapal besar. Saat surut, air sungai di pelabuhan hanya sedalam 1,5 meter dan enam meter saat air pasang tinggi.

"Kapal yang masuk juga hanya dengan kapasitas sekitar 100 ton. Masuknya juga susah pak, karena banyak karang. Belum lagi jaraknya yang sekitar enam mil laut dari muara," katanya.

Sedangkan bila membangun pelabuhan baru di daerah muara, akan dapat dimasuki kapal barang bermuatan besar hingga ribuan ton.

"Airnya di sana dalam. Kalau pelabuhannya di sana, tentu akan memudahkan kapal-kapal mengangkut sembako dari Jakarta dan Palembang. Jalan daratnya 11 kilometer dari desa dan delapan kilometer sudah ada jalannya, tersisa tiga kilometer lagi yang masih berupa hutan," ujarnya.

Mendengar usulan warga, Wakil Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, menyatakan setuju agar dibangun pelabuhan baru di Sungai Selan.

"Saya rasa usulannya bagus. Kalau boleh, warga ajukan usulan kepada Pelindo dan kami akan mengurusi akses jalan dan lainnya. Kami akan garap ini," katanya.

Menurut dia, dengan dibangunnya pelabuhan baru, maka Pelabuhan Sungai Selan dapat dijadikan dermaga ikan dan dibangun tempat pelelangannya.

"Pelabuhan Sungai Selan ini memang sudah lama, sudah ada sejak zaman Belanda dan tidak pernah diperbaiki hingga sekarang. Nah, kita nanti bangun pelabuhan baru saja di muara sungai dan kalau bisa jadi pelabuhan internasional untuk kapal berkapasitas 1.000 hingga 1.500 ton," ujarnya.

Pewarta: Oleh: Ahmadi

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014